1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penjara Seumur Hidup Bagi Pelaku Serangan Bom Istanbul

17 Februari 2007

Aparat Keamanan dikerahkan saat pembacaan vonis terdakwa anggota Al Qaida Turki

https://p.dw.com/p/CIum
Serangan November 2003 di Istanbul
Serangan November 2003 di IstanbulFoto: AP

Penjagaan ekstra ketat dilaksanakan di Istanbul pada saat pembacaan vonis terhadap tujuh tersangka anggota organisasi Turki yang dinyatakan sebagai sempalan jaringan teroris Al Qaida. Mereka dituduh melancarkan serangkaian serangan bunuh diri tiga tahun yang silam. Langkah keamanan maksimal diambil selama proses pengadilan itu karena tersebar desas desus bahwa beberapa terdakwa diduga akan kabur dengan pertolongan simpatisan yang tidak dikenal.

Sembilan pria didakwa di pengadilan. Salah seorang di antaranya adalah warga Suriah bernama Luai as-Saka. Dia diduga sebagai orang yang dekat dengan pemimpin Al Qaida, Osama bin Laden. Luai as-Saka dan pengikutnya dinyatakan bertanggungjawab atas berbagai serangan bunuh diri pada bulan November 2003 di Istanbul. Pada saat itu, dalam kurun waktu dua hari, sejumlah ledakan terjadi di depan gedung Konsulat Jenderal Inggris, kantor pusat Bank Inggris HSBC dan di dua sinagog. 60 orang tewas dan 750 luka-luka dalam rangkaian ledakan tersebut.

Menyusul peristiwa itu, 73 tersangka ditangkap dan kemudian diajukan ke pengadilan.

Luai as-Saka diciduk pada bulan Agustus tahun 2005 di Antalya. Dia diduga telah merencanakan sejumlah serangan bom ke berbagai kapal wisata Israel dan dia juga dituduh sebagai pemimpin Al Qaida sempalan Turki. Selain itu Luai as-Saka juga dikenal sebagai seorang pejuang jihad.

Sebelum pembacaan vonis hari Jumat (16/2) kemarin, Luai as-Saka masih membangga-banggakan tindakannya dan mengancam bahwa perjuangan radikalnya akan terus berlangsung. Selain memiliki kontak dengan Osama bin Laden, warga Suriah itu juga diduga punya hubungan dengan bekas pemimpin Al Qaida Irak, Abu Mussab al-Sarkawi yang menurut laporan berbagai kantor berita, telah menyediakan dana sebesar 150. 000 dollar untuk rangkaian serangan bom di Istanbul.

Tetapi hingga kini masih belum jelas apakah di Turki memang ada sempalan jaringan teroris Al Qaida. Kalau memang ada, berapa besarnya? Mengenai hal itu hanya terdapat informasi yang kabur. Namun, laporan-laporan saat ini menunjukkan adanya organisasi sempalan Al Qaida, di Turki. Pada akhir Januari lalu, Dinas Rahasia Turki menangkap sekitar 50 tersangka dalam sejumlah razia. Para tersangka dituduh memiliki kontak dengan gerakan teroris terkait. Razia awal tahun itu dilancarkan di lima kota. Tetapi, rencana serangan yang nyata dari gerakan itu masih belum diketahui. Dikatakan bahwa para tersangka sudah diawasi sejak satu setengah tahun ini.