1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

020310 Reiseverbot Liao Yiwu

2 Maret 2010

Sebetulnya Liao ingin hadir dalam pesta sastra Lit.Cologne di Jerman. Tapi perjalanannya berakhir sebelum ia mulai. Dan kini ia menjalani tahanan rumah untuk waktu yang tidak ditentukan.

https://p.dw.com/p/MHtP
Liao YiwuFoto: AP

Liao Yiwu dikenal di Jerman untuk bukunya "Nona Hello dan Kaisar Petani: kalangan bawah masyarakat Cina“ yang terbit dalam Bahasa Jerman. Dalam penelitiannya untuk menulis buku ini, Liao Yiwu mewawancarai pekerja seks, penjaga kamar kecil, biksu tua, pendukung Falun-Gong dan seniman jalanan. Pemerintah Cina melarang publikasi buku ini serta seluruh karya Liao Yiwu yang lain, termasuk puisi berjudul "Pembantaian“, mengenai pembungkaman gerakan demokrasi Cina tahun 1989. Untuk puisi itu, Liao Yiwu dipenjara selama 4 tahun atas tuduhan "menyebarkan propaganda kontra revolusioner dengan bantuan asing“.

Tampaknya tak ada yang menghambat perjalanan penulis Liao Yiwu ke Köln, Jerman. Liao Yiwu yang diundang untuk tampil di Festival Sastra Lit.Cologne sudah memiliki undangan resmi dari organisator, tiket pesawat, paspor dan visa untuk Jerman. Di pelabuhan udara Chengdu, ia dengan mudah melewati pemeriksaan dan langsung naik ke pesawat. Namun beberapa menit sebelum pesawat lepas landas, seorang pramugari menghampiri kursinya, meminta dia untuk membawa tas serta mantel, kemudian ikut keluar pesawat. Bagi Liao Yiwu pun jelas, pemerintah Cina tak ingin ia berangkat ke Jerman.

Di luar pesawat, polisi bandara sudah menunggu. Ia pun di bawa ke ruang pemeriksaan dan ditanyai selama tiga jam. Liao Yiwu menjelaskan kepada petugas pemeriksa, bahwa ia hanya akan mengikuti sebuah festival sastra di kota Köln, yang tidak ada hubungannya dengan politik. Tuturnya, "Mereka mengatakan, bahwa sebenarnya mereka mengerti. Tapi hanya menjalankan tugasnya dan bukan ingin menghambat secara pribadi. Yang dilakukan adalah perintah dari atas. Larangan berangkat itu merupakan kebijakan pemerintah."

Setelah diperiksa Liao Yiwu diantar pulang, dan kini menjalani tahanan rumah untuk waktu yang tidak ditentukan. Ia dilarang meninggalkan rumahnya, dan kalau perlu bepergian harus mendapatkan izin terlebih dulu. Liao Yiwu memperkirakan, pengawasan terhadap dirinya akan sangat ketat selama festival Lit.Cologne berjalan.

Apa yang terjadi selanjutnya, tak bisa dipastikan. Pasalnya, Liao Yiwu tercatat dalam daftar hitam, orang-orang yang dianggap berbahaya bagi partai Komunis. Tahun 2009 lalu, pemerintah Cina melarangnya menghadiri pameran buku di Frankfurt. Ia juga sudah dilarang sebelumnya untuk mengikuti festival sastra di Köln. Namun Liao Yiwu yang ingin berpartisipasi dalam festival ini, mendatangi kedutaan Jerman dan mengajukan permohonan visa. Awal Februari, ia menulis surat terbuka kepada Kanselir Jerman, Angela Merkel untuk meminta dukungan agar bisa berangkat. Merkel menyambut suratnya dan Liao Yiwu segera menerima visa untuk ke Jerman.

Kini organisator festival Lit.Cologne Werner Köhler kecewa bahwa Liao Yiwu gagal berangkat. "Kami sangat jengkel mendengar berita ini, terutama karena jauh-jauh hari kami sudah berusaha keras meniti agar prosesnya berjalan tanpa keributan. Alasan untuk larangan yang biasanya dikemukakan juga telah kami hilangkan. Kedatangannya betul-betul untuk membacakan karyanya saja."

Pembatalan acara pembacaan karya Liao Yiwu di Festival Lit.Cologne, kini menjadi ajang unjuk solidaritas bagi penulis itu. Menurut Köhler, bentuk unjuk rasa masih dibicarakan.

Christoph Ricking / Edith Koesoemawiria
Editor: Ayu Purwaningsih