1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyelidikan Kasus Bom Bali II

5 Oktober 2005

Lebih dari 75 orang diperiksa kepolisian sebagai saksi dalam kasus peledakan bom Bali II, Oktober 2005. Polisi masih berusaha menggali identitas tiga pelaku bom bunuh diri yang telah menewaskan lebih dari 20 orang di Kuta dan Jimbaran.

https://p.dw.com/p/CJgT
Kesiagaan polisi di Bali ditingkatkan setelah serangan bom akhir minggu lalu
Kesiagaan polisi di Bali ditingkatkan setelah serangan bom akhir minggu laluFoto: AP

Sementara itu Pemerintah Australia terus mendesak Indonesia agar mengusut tuntas aksi terorisme tersebut, termasuk mengeluarkan Travel Advisory atau Nasehat Perjalanan bagi warganya yang ingin bertandang ke Indonesia.

Kepolisian Indonesia telah memeriksa 75 saksi dalam kasus peledakan bom Bali kedua. Ke 75 orang yang tengah menjalani pemeriksaan intensif itu terdiri dari 67 orang yang berada di sekitar lokasi ledakan pada saat kejadian. Sisanya 8 saksi merupakan orang-orang yang di luar ketiga lokasi kejadian. Wakil Juru Bicara Markas Besar Kepolisian Indonesia Soenarko belum dapat mengungkap rincian ke 8 saksi baru tersebut, untuk kepentingan investigasi. Selain itu, kepolisian juga belum berhasil mengungkap jelas identitas tiga orang yang diduga pelaku peledakan bom bunuh diri.

Kepolisian kini tengah mengarahkan penyelidikan ke jaringan peledakan bom-bom sebelumnya. Dari Banten dilaporkan, kepolisian Banten tengah memburu 5 warga yang diduga terlibat dalam berbagai aksi peledakan di tanah air, termasuk peledakan terakhir di Bali. Mereka pernah ditahan dan diduga merupakan anggota rekrutan terpidana mati peledakan Bom Bali I, Imam Samudra.

Sementara itu Pemerintah Australia mengeluarkan Nasihat Perjalanan atau Travel Advisory bagi warganya yang ingin bepergian ke Indonesia. Atase Pers Kedutaan Australia di Jakarta Elizabeth O’ Neill mengungkapkan warga Australia juga mengungkapkan bela sungkawa mendalam pada korban peledakan bom Bali awal Oktober ini.

Australia memberikan sumbangan sebesar 1 juta dollar Australia bagi keluarga dan rumah sakit penanganan bom di Bali. Australia menilai rumah sakit di Bali dalam menangani pasien bom Bali cukup cepat dan baik. Pekan depan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer akan mengunjungi Indonesia. Ia berencana melobi pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas kasus peledakan bom dan kemungkinan kaitannya dengan Jamaah Islamiyah. Sebelumnya Menteri Kehakiman Australia Chris Elllison menyatakan keberatannya atas pengurangan hukuman bagi Amir Majelis Mujahiddin Indonesia Abu Bakar Ba’asyir. Ba’asyir mendapatkan pengurangan hukuman 1 bulan, pada bulan puasa ini. Setelah sebelumnya juga memperoleh pengurangan hukuman pada hari kemerdekaan. Ia dihukum atas tuduhan konspirasi dalam serangkaian aksi bom tahun 2002. (ap)