1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perancis Selidiki Keterlibatan Al Qaida

23 Maret 2012

Pihak kepolisian Perancis melakukan investigasi apakah tersangka pelaku tiga serangan mematikan di Toulouse beraksi sendirian atau didukung jaringan teroris.

https://p.dw.com/p/14Pfm
Foto: dapd

Jumat (23/3), penyelidikan di Perancis dimulai akan keterlibatan Al Qaida dalam pembunuhan di sekolah Yahudi. Sebelumnya, kelompok ekstrimis yang tidak begitu dikenal mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pelatihan militer Al Qaida

Mohamed Merah ditembak polisi Kamis (22/3) setelah dikepung selama 32 jam di gedung apartemennya di Toulouse. Merah ditembak di kepalanya saat mencoba loncat dari jendela sambil menembakkan senjatanya. Demikian pernyataan kepolisian.

A French police officer is seen at the window of
Jendela apartemen MerahFoto: dapd

Warga Perancis keturunan Aljazair ini mengaku telah menembak mati tiga tentara awal bulan Maret, serta tiga anak-anak dan seorang guru di sekolah Yahudi Senin lalu (19/3). Merah mengatakan, ia mendapat pelatihan militer dari Al Qaida di Afghanistan dan markas militan di Waziristan Pakistan.

Jund al Khilafah

Menurut grup intelijen SITE yang memonitor situs-situs Jihad, sebuah kelompok radikal yang menamakan diri mereka Jund al Khilafah mengeluarkan pernyataan yang mengakui bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan Merah. Mereka menyebut Merah sebagai "Yusuf dari Perancis". Namun, pernyataan tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Merah sempat menegaskan, serangan yang ia lakukan adalah untuk membalas dendam kematian warga Palestina dan menghukum Perancis atau keterlibatan militernya di Afghanistan. Jaksa Francois Molins menambahkan, Merah juga merekam ketiga serangan tersebut. "Kalian membunuh saudaraku, aku membunuh kalian," ujar Merah dalam video serangan pertamanya, yang menewaskan seorang parasutis Perancis.

Merah bukan sosok asing bagi dinas intelijen

Perjalanan Merah ke Afghanistan dan Pakistan diketahui oleh dinas intelijen Perancis sebelum penembakan terjadi. Nama Merah tercantum dalam daftar warga yang tidak boleh terbang ke Amerika Serikat sejak 2010. Ia juga telah terbukti melakukan beberapa kriminalitas di Perancis dan sempat dipenjara.

Mohamed Merah Attentäter Frankreich Terror Polizei Toulouse Belagerung
Televisi Perancis tampilkan foto yang diduga adalah Mohamed MerahFoto: Reutes/France 2 Television

Jaksa Perancis Molins mengatakan, Merah pernah ditangkap polisi Afghanistan dan diserahkan ke militer Amerika Serikat saat berada di kawasan tersebut. "Kita bisa mempertanyakan, apakah itu sebuah kegagalan atau tidak," ungkap menteri luar negeri Alain Juppe kepada radio Europe 1. "Kita harus mencari kejelasannya."

Polisi mengatakan, ibu, saudara laki-laki dan kekasih saudara laki-laki Merah ditahan sebagai bagian dari investigasi. Kakak Merah, Abdullah, 29 tahun, diberitakan terkait dengan jaringan yang mengirimkan pejuang militan Irak, tahun 2007 lalu.

"Jangan salahkan warga Muslim"

Sementara itu, presiden Perancis Nicolas Sarkozy telah berjanji untuk melacak setiap warga yang pergi ke luar negeri dengan tujuan "indoktrinasi ideologi teroris". Sarkozy juga memperingatkan untuk tidak menyalahkan komunitas muslim Perancis atas serangan yang telah terjadi. "Warga muslim kami tidak ada hubungannya dengan motif gila seorang teroris," ujar presiden Sarkozy. Ia mengingatkan, bahwa parasutis yang tewas terbunuh juga beragama Islam.

Frankreich Terror Mohamed Merah Toulouse Fernsehansprache Nicolas Sarkozy
Presiden Perancis Nicolas SarkozyFoto: Reuters

Vidi Legowo-Zipperer (ap, afp)

Editor : Dyan Kostermans