1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peraturan Ketat dan Suhu Ekstrim Iringi Ramadan

21 Juli 2012

Bulan Ramadan 2012, Arab Saudi keluarkan peraturan ketat. Di sejumlah negara Arab suhu ekstrim dalam 30 tahun terakhir, menjadi tantangan berat dan menyebabkan seringnya padam listrik.

https://p.dw.com/p/15cjv
Great Mosque of Kairouan - Tunisia © Daniel Fleck #38579830
Mesjid Kairouan TunisiaFoto: Fotolia/Daniel Fleck

Arab Saudi akan mendeportasi warga asing non muslim yang tidak menepati peraturan bulan Ramadan di tempat umum. Warga asing harus "menghormati perasaan warga muslim dimana mereka di tempat-tempat publik, di jalan dan di tempat kerja tidak makan, tidak mimun atau merokok". Demikian peraturan yang dikeluarkan kementerian dalam negeri Arab Saudi di awal bulan puasa. Pelanggaran dapat berisiko pemutusan kontrak kerja atau deportasi dari negara itu. Demikian dijelaskan kementerian dalam negeri yang dalam pernyataannya sendiri menyebut langkah itu "sebagai tindakan radikal". "Perusahaan, korporasi dan individu" diminta secara resmi menginformasikan kerangka peraturan itu kepada pekerjanya. Arab Saudi memiliki 27 juta penduduk, 8 juta diantaranya adalah warga asing.

A worshipper poses for a photograph as he holds his rosary in prayer during Laylat Al-Qadr, the 27th and holliest night of the Muslim's fasting month of Ramadan, in Mecca, Saudi Arabia, 05 September 2010. In the background is the Kaaba. Although all of Ramadan is a holy month for the muslims, the 27th night is the holiest as according to Muslim tradition, it is the night when the first verses of the Quran were revealed to Prophet Mohamed. Muslims around the world abstain from eating, drinking and sexual relations from sunrise to sunset during Ramadan. EPA
Ramadan Mekah

Sementara itu di sejumlah negara Arab suhu udara mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Di Maroko secara resmi dilakukan perubahan waktu, agar buka puasa malam hari dapat dilakukan satu jam lebih awal. Pemerintah di Pakistan berjanji, padam listrik setiap hari yang lamanya bisa mencapai 22 jam, akan dikurangi. Pegawai negeri harus mengurangi waktu kerjanya beberapa jam.

Pemerintah Suriah menyatakan Sabtu (21/07) adalah waktu resmi dimulainya bulan Ramadan. Sebagai ungkapan konflik di negara itu, oposisi Suriah  menyerukan dimulainya puasa Jumat (20/07). Dalam situs jejaring sosial Facebook-nya, oposisi Dewan Nasional Suriah memperingatkan kelompok-kelompok di Suriah untuk bersatu dan bekerja sama melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.

DK/dpa/afp