1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perdebatan Hak untuk Mati di Jerman

4 Juli 2015

Apakah orang punya hak untuk menentukan kapan saatnya mati? Parlemen Jerman kini mulai secara resmi membahas RUU bantuan aktif "bunuh diri" atau eutanasia yang memicu kotroversi tajam.

https://p.dw.com/p/1FsFh
Krankenhaus Künstliche Ernährung (Symbolbild)
Foto: picture-alliance/dpa/F. Leonhardt

Jerman hingga kini melarang bantuan aktif untuk bunuh diri atau Eutanasia. Tapi membolehkan bantuan pasif untuk bunuh diri, misalnya mencabut instrumen penunjang kehidupan pasien penyakit tak tersembuhkan. RUU bantuan "bunuh diri" aktif yang ibaratnya bola panas yang untuk pertama kalinya dibahas di Parlemen Jerman itu menajdi sorotan dalam tajuk sejumlah harian Jerman.

Harian Neue Presse menulis komentar yang mempertanyakan "bagaimana" prosedur eutanasia dijalankan: Dalam tajuknya harian yang terbit di Hannover itu menulis: Tentu saja semua orang harus punya hak untuk menentukan kapan saatnya mati. Tapi siapa yang berhak membantu bunuh diri secara aktif itu? Apa jadinya jika pertolongan aktif untuk "bunuh diri", tidak peduli oleh siapapun, menjadi hal yang lazim? Apakah nantinya aturan menentukan saat kematian itu tidak hanya sekedar alasan bunuh diri karena tempat, waktu dan uang bagi orang tua yang sakit sudah tidak tersedia lagi?

Harian Süddeutsche Zeitung yang terbit di München berkomentar: Baguslah! Kini tema kematian bukan lagi hal yang tabu. Yang penting lagi, aturan itu nantinya tidak menyisakan lagi "wilayah abu-abu" hukum. Diperlukan para politisi yang punya kepedulian, agar di masa depan dalam masyarakatan yang makin dipenuhi manula, tersedia cukup anggaran untuk perawatan dan pengobatan paliatif, dan bukannya memaksa manula yang sakit masih panti jompo yang seringkali jadi rumah kematian mereka.

Harian Berliner Zeitung yang terbit di Berlin juga menulis komentar bernada positif. Kedokteran paliatif modern banyak membantu, tapi tidak dapat memecahkan semua masalah. Ada sejumkah pasien sakit berat yang tidak ingin lagi mendapat perpanjangan bantuan mesin agar tetap hidup. Hak mereka juga harus dihormati. Aturan yang jelas akan mencegah pasien seperti ini, tidak meminta bantuan bandit eutanasia yang jahat dan melanggar hukum, untuk mengakhiri hidup mereka.

Harian Nordwest Zeitung yang terbit di Oldenburg menulis: parlemen harus memutuskan hukum yang tegas. Memang di zaman moderan ini kedokteran paliatif banyak membantu. Namun tetap saja ada segelintir kasus yang tidak bisa dibantu dengan teknik kedokteran. Aturan Eutanasia di Jerman hendaknya dengan tegas mengatur, jangan sampai orang-orang yang hanya bosan hidup atau tidak mau menanggung beban, menyalahgunakan hukum untuk melakukan bunuh diri legal.


as/ml(afp,dpa)