1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peringatan Terakhir Karzai

29 Mei 2011

Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyerukan „peringatan terakhir“ kepada pemerintah Amerika Serikat, pasca terbunuhnya 14 orang warga sipil di Afghanistan dalam serangan udara NATO.

https://p.dw.com/p/11QMG
Presiden Afghanistan Hamid KarzaiFoto: AP

Presiden Afghanistan Hamid Karzai bereaksi keras terhadap serangan udara NATO di selatan provinsi Helmand, Sabtu (28/05) malam, yang mengakibatkan terbunuhnya 14 orang warga sipil. Korban tewas terdiri dari 12 anak-anak dan dua orang perempuan. Karzai menyebut insiden itu sebagai aksi pembunuhan anak-anak dan perempuan Afghanistan.

Hari Minggu (29/05) kemarin, Karzai mengutuk keras pembunuhan tersebut dan mengatakan insiden itu sebagai kesalahan besar. Sehubungan hal itu, dengan mengatasnamakan rakyatnya, Karzai menyampaikan “peringatan terakhir” kepada pemerintah dan militer Amerika Serikat.

Desakan Berulang Karzai

Dengan nada tinggi, Karzai menandaskan, operasi milter yang dipimpin Amerika Serikat dalam insiden itu „sewenang-wenang“ dan „tidak perlu“. Ditambahkannya, telah berulangkali ia memperingatkan AS dan NATO bahwa operasi yang sewenang-wenang dan tidak perlu telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa di kalangan warga sipil. Operasi semacam itu menurutnya melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Namun menurut Karzai, seruannya yang telah berulang-ulang dilontarkan tersebut nampaknya tidak didengarkan.

Insiden berawal, ketika sebuah pangkalan marinir AS di Nawzad, Provinsi Helmand ditembaki oleh kaum pemberontak. Mereka kemudian meminta bantuan pasukan NATO. Namun serangan udara NATO yang ditargetkan kepada kaum pemberontak, justru menghantam dua rumah warga sipil. Akibat serangan tersebut, jatuhnya korban jiwa dari warga sipil, tak terelakan. Selain belasan orang tewas, beberapa orang lainnya mengalami cidera.

Jenazah Dibawa ke Ibukota Provnsi

Kerabat korban menyusun jenazah anak-anak yang terbunuh dan terbalut dengan kain yang berlumuran darah di belakang sebuah truk, untuk dibawa ke ibukota provinsi Helmand, Laskar Gah. Seorang keluarga korban memprotes tindakan NATO dengan mengatakan : "Rumah saya dibombardir di tengah malam dan anak-anak saya terbunuh. Padahal Taliban jauh dari rumah saya, mengapa rumah saya yang dibom?" Seru Noor Agha yang kehilangan anak-anaknya dalam serangan tersebut.

Hamid Karzai Afghanistan in Kunar
Hamid Karzai menggendong seorang anak yang terluka akibat serangan di KunarFoto: DW/Shama Ahmadzai

Februari lalu, dalam empat operasi militer yang dilancarkan oleh tentara Afghanistan dan pasukan asing di Provinsi Kunar, sedikitnya 64 orang tewas. Sementara, sebuah serangan roket NATO pada Juli tahun lalu, menewaskan 39 orang, kebanyakan diantaranya perempuan dan anak-anak.

Afghanistan Ambil Alih Serangan Malam

Sabtu kemarin (28/05), Karzai memerintahkan kementrian pertahanannya untuk mengambil alih serangan pada malam hari. Menurutnya, tentara Afghanistan sendirilah yang seharusnya melakukan operasi yang sensitif. Sebab selama ini, serangan-serangan itu yang ditujukan pada rumah-rumah yang diduga sarang pemerontak, malah menimbulkan korban dari pihak sipil.

Deangan rencana baru ynag disetujui pemimpin NATO, tentara asing akan mulai mengalihkan tanggung jawab keamanan mereka kepada tentara Afghanistan mulai bulan Juli mendatang. Sementara untuk jangka panjang seluruh pasukan kombatan akan ditarik dari Afghanistan hingga akhir tahun 2014.

Ayu Purwaningsih (rtr/afp)

Editor : Rizki Nugraha