1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pernyataan Presiden Afghanistan Meresahkan Amerika Serikat

5 April 2010

Pernyataan Presiden Afghanistan menimbulkan keresahan sekutu baratnya. Pasalnya, dia mengungkapkan keberatan jika rencana operasi militer NATO di Kandahar diwujudkan tanpa keterlibatan rakyat setempat.

https://p.dw.com/p/Mnl3
Presiden Afghanistan Hamid Karzai
Presiden Afghanistan Hamid KarzaiFoto: Picture-alliance/dpa

Presiden Afghanistan Hamid Karzai menimbulkan kekhawatiran sekutu baratnya dengan mengungkapkan pernyataan kontroversial. Terutama Amerika Serikat yang menyatakan kegusarannya menanggapi pernyataan tersebut. Juru bicara Presiden AS Robert Gibbs di Washington mengatakan bahwa pernyataan Karzai sangat meresahkan. Pada intinya, tuduhan presiden Afghanistan itu keliru dan atas nama rakyat AS, pemerintah di Washington sangat kecewa dengan pernyataan tersebut, demikian Gibbs menanggapi ancaman terbuka Karzai.


Presiden Tidak Boleh Menjadi “Boneka Orang Asing“

Gara-garanya adalah pernyataan Karzai dalam suatu pertemuan dengan 1500 tetua suku di kota Kandahar. Presiden Afghanistan Hamid Karzai berjanji akan menentang rencana operasi militer NATO yang akan dilancarkan di wilayah tersebut, jika warga setempat tidak dilibatkan. Lebih lanjut Karzai mengatakan bahwa Afghanistan akan tenang jika rakyatnya yakin presiden mereka adalah sosok yang independen dan bukan “boneka“. Karzai menambahkan, pejabat pemerintahan tidak boleh ditekan “orang asing” dalam menjalankan tugasnya.

Dalam pertemuan di Kandahar, Presiden Hamid Karzai didampingi Panglima NATO dan Amerika Serikat di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal. Tapi McChrystal tidak menanggapi ucapan Karzai itu. Saat ini NATO memang berencana melancarkan operasi militer besar-besaran melawan Taliban di wilayah Kandahar. Operasi militer itu disebut-sebut sebagai operasi terbesar sejak permulaan perang di Afghanistan delapan tahun lalu.

“Jika Anda Khawatir, Maka Tidak Ada Operasi Sama Sekali“

Presiden Afghanistan Hamid Karzai sudah pernah mengatakan pada Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa dirinya tidak akan mampu lagi membiarkan rakyat Afghanistan menderita akibat perang. Dikatakannya, sudah sejak delapan tahun ini situasi tidak berubah dan Afghanistan menginginkan perdamaian serta keamanan. Menyinggung rencana operasi militer NATO, Karzai berbicara di depan 1500 wakil suku. Ia bertanya apakah seluruh perwakilan suku khawatir dengan rencana tersebut. Beberapa tetua suku yang hadir dalam pertemuan itu menanggapinya dengan kata, “Ya, kami khawatir.“ Lebih lanjut Karzai menyatakan bahwa jika mereka khawatir dan tidak senang, maka tidak akan ada operasi militer apa pun.

Tudingan Karzai terhadap Sekutu Baratnya Terutama Amerika Serikat

Presiden Afghanistan Hamid Karzai sebelumnya menunjukkan sikap menjaga jarak dengan sekutu baratnya. Hal itu menimbulkan keresahan dan kecurigaan. Baru-baru ini Karzai menuding negara barat berencana melemahkan dirinya. Katanya, negara barat ingin parlemen Afghanistan dan Karzai sebagai presiden tidak punya pengaruh apa pun. Ditambahkannya, negara asing tidak ingin adanya pemilihan umum di Afghanistan. Jelasnya, Karzai menuding negara barat terlibat dalam kecurangan pemilu di Afghanistan.

Dalam wawancaranya dengan reporter Lyse Doucet dari stasiun siaran Inggris BBC, Karzai mengatakan, “Apa yang pernah saya katakan mengenai pemilu adalah benar, saya tidak akan mengulanginya, tapi itu benar adanya.“

“Bahwa Amerika Serikat melakukan kecurangan itu?“ tanya reporter Doucet.

“Itulah yang memang terjadi. Saya sudah pernah menyebutkan siapa yang melakukannya,“ kata Karzai.

Untuk pernyataan Karzai tersebut, Amerika Serikat meminta penjelasan dari Karzai. Jumat lalu (02/04), juru bicara Karzai menjelaskan bahwa Presiden Afghanistan dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sudah menyelesaikan kesalahpahaman itu dan berencana menguatkan hubungan kerja sama bilateral.

LS/VLZ/ARD