1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Persiapan Pilkada di Aceh

Dian Vitra9 November 2006

Kesuksesan proses Pemilihan Kepala Dearah Pilkada Aceh Desember mendatang dapat menjadi contoh pelaksanaan demokratisasi di Indonesia.

https://p.dw.com/p/CPB4

Sebab selain mengakomodir calon dari partai politik, Pilkada Aceh juga mengakomodir dari jalur perseorangan atau calon independen. Ini menjadikannya berbeda dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Mohammad Maaruf dalam kunjungan kerjanya di Aceh, Rabu (08/11). Dalam kunjungan tersebut turut hadir Panglima TNI Djoko Suyanto yang meninjau persiapan keamanan Pilkada. Namun di lapangan, masih ditemui para anggota masyarakat yang belum terdaftar sebagai pemilih.

Perkembangan terkini dari Pilkada Aceh, eks anggota Gerakan Aceh Merdeka GAM diperbolehkan memonitor jalannya Pilkada. Eks anggota Gerakan Aceh Merdeka GAM yang berada di manca negara maupun dalam negeri diperbolehkan untuk memonitor proses Pilkada Aceh.

Sementara itu diperbolehkannya calon kepala daerah dari dari unsur independen menjadikan Pilkada di Aceh unik dan dapat ditiru oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia. Hal ini diungkapkan Menteri Dalam Negeri Mohamad Maaruf saat meninjau persiapan pelaksanaan Pilkada di Aceh. Maaruf mengajak semua pihak untuk berpartisipasi menyukseskan Pilkada di tanah rencong tersebut. Ia meminta para pegawai negeri sipil (PNS) untuk bersikap netral.

Panglima TNI Djoko Suyanto yang ikut hadir dalam kunjungan ke Aceh, meminta pemantau Pilkada dan masyarakat untuk melaporkan, jika menemukan anggota TNI yang mendukung salah satu kandidat gubernur, bupati atau walikota.

Pelaksanaan Pilkada Aceh 11 Desember mendatang mendapat perhatian cukup besar. Sejumlah pemantau dan jurnalis asing tertarik untuk melihat langsung pesta demokrasi yang dilakukan pasca penandatangan nota kesepahaman damai di Helsinki , Finlandia 15 Agustus 2005. Empat organisasi asing resmi mendaftarkan diri sebagai pemantau Pilkada Aceh, yaitu Uni Eropa, Jepang, Organisasi Anfrel Organisasi dan IRI (International Republican Institute).

Meski Pilkada sudah dekat, masih banyak warga masyarakat yang belum terdaftar sebagai pemilih. Pilkada yang akan dilaksanakan di Bumi Serambi Mekah ini merupakan Pilkada terbesar di Indonesia. Selain pemilihan calon gubernur dan wakilnya, rakyat Aceh juga akan memilih 19 calon bupati dan wakilnya serta walikota dan wakilnya, di 19 kabupaten-kota di Aceh.