1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertandingan Bola Voli Sasaran Serangan Bom di Pakistan

Jürgen Westermann/Dyan Kostermans2 Januari 2010

Serangan bom terhadap gedung olah raga di Barat Laut Pakistan Jumat lalu menewaskan lebih dari 90 orang. Polisi menyebutnya sebagai aksi balas dendam para ekstremis terhadap penduduk setempat.

https://p.dw.com/p/LIwk
Korban luka yang diangkut ke rumah sakit, setelah serangan bom bunuh diri di tengah pertandingan bola voli di Barat Laut PakistanFoto: AP

Dampak serangan itu baru disadari para petugas bantuan dan aparat keamanan Sabtu (02/01) pagi, ketika mereka melanjutkan pencarian korban di bawah reruntuhan bangunan. Terutama orang tua dan anak-anak menyaksikan jalannya pertandingan bola volley hari Jumat siang. Tim dari dua desa sedang bertanding, ketika bom meledak. Serangan yang paling berdarah di Pakistan sejak Oktober lalu, Dulu serangan yang terjadi di Peshawar, kota di barat laut Pakistan menewaskan 120 orang. Sejauh ini tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tapi para pakar menilainya bukan sesuatu yang istimewa bila banyak warga sipil yang menjadi korban. Meski demikian polisi menduga serangan itu dilancarkan oleh kelompok radikal Taliban atau Al Qaida. Menurut juru bicara kepolisian Pakistan

"Sebetulnya kami sudah berhasil menghalau para militan Islam dari kawasan itu. Serangan ini jelas aksi balas dendam, yang diarahkan terhadap penduduk setempat."

Sudah sejak lama milisi Islam berusaha menciptakan ketidaktenangan di sekitar Lakki Marwat, tempat serangan terjadi Jumat (01/01). Diperkirakan mereka melarikan diri dari kawasan tetangganya Waziristan Utara dan Selatan kemudian menyembunyikan diri di kota-kota dan kawasan tengah dan barat laut Pakistan. Waziristan dikenal sebagai markas besar para milisi Islam. Di sana sejak Oktober lalu, militer Pakistan melancarkan serangan terhadap kelompok Al Qaida dan Taliban. Di Lakki Marwat para penduduk membentuk semacam perlawanan penduduk untuk mengusir milisi Islam dari kawasan tersebut. Selain itu banyak penduduk yang aktif dalam apa yang disebut komite perdamaian. Sebuah komite yang mengupayakan berakhirnya kekerasan di kawasan itu. Menurut keterangan polisi di antara para korban banyak yang merupakan anggota komite perdamaian ini.

Dalam rangkaian serangan yang terutama menteror kawasan barat laut Pakistan sejak Oktober lalu, lebih dari 600 orang tewas. Pemerintah Pakistan membantah aksi kekerasan yang berkepanjangan dapat mendestabilisasi negara itu. Perdana Menteri Gilani menjelaskan, militer dan pemerintah tetap bekerja bahu membahu melawan para milisi Islam.