1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Keuangan G-7 di Essen

9 Februari 2007

Menteri keuangan negara-negara G-7 bertemu di Jerman akhir minggu ini. Pencegahan krisis keuangan jadi salah satu tema utama.

https://p.dw.com/p/CP8x
Jerman usulkan pengawasan bisnis spekulasi hedgefonds
Jerman usulkan pengawasan bisnis spekulasi hedgefondsFoto: AP

Sebagai tuan rumah, Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrück menempatkan masalah pengawasan sektor keuangan sebagai prioritas utama. Terutama pengawasan bisnis Hedgefonds atau bisnis lindung nilai. Bisnis hedgefonds adalah bisnis spekulatif yang dilakukan berdasarkan perkiraan gerakan nilai tukar mata uang di masa depan. Jika perkiraan itu kemudian ternyata benar, pelaku bisnis bisa untung besar. Jika perkiraan itu salah, pelaku bisnis mengalami kerugian besar. Spekulasi nilai tukar mata uang sering mengakibatkan krisis keuangan, misalnya krisis moneter di Asia akhir tahun 90-an, yang di Indonesia meluas jadi krisis politik.

Pemerintah Jerman sudah lama ingin agar bisnis hedgefonds dilakukan lebih transparan dan diawasi lebih ketat. Pertemuan para menteri dan pejabat keuangan kelompok G-7 di Essen adalah kesempatan baik. Pertemuan ini juga dihadiri oleh wakil-wakil dari Rusia, Cina, India, Afrika Selatan, Brasil dan Meksiiko.

Bisnis hedgefonds tidak hanya dilakukan dengan nilai tukar mata uang, melainkan juga dengan spekulasi harga bahan mentah di pasaran dunia. Saat ini ada sekitar 900 perusahaan reksadana yang bergerak dalam bisnis ini. Kebanyakan berkedudukan di Amerika Serikat dan Inggris. Menurut perkiraan, dana yang berhasil mereka kumpulkan dari investor perorangan maupun perusahaan reksadana lain mencakup nilai 1400 miliar Dollar. Dana ini kemudian ditambah dengan kredit dari bank. Lalu dengan modal uang tersebut, mereka berbisnis di pasar uang dengan resiko tinggi. Pejabat Kementrian Keuangan Jerman, Thomas Mirow menerangkan, bisnis seperti ini sering mengancam stabilitas ekonomi suatu kawasan.

„Kami ingin agar ancaman ini diantisipasi sehingga tidak terjadi lagi krisis seperti di Asia dan di Amerika Latin. Ini pernah kita alami beberapa tahun lalu. Kita tidak ingin ada lagi krisis keuangan dunia yang diakibatkan oleh spekulasi para pebisnis hedgefonds.“

Dalam pertemuan keuangan G-7 di Essen yang berlangsung hari Sabtu dan Minggu, Dana Moneter Internasional IMF akan mendata berbagai resiko bisnis hedgefonds. Jerman mengusulkan agar kemudian dibuat sebuah Kode Etik Keuangan dalam kerjsama internasional. Pejabat Kementerian Keuangan Jerman Thomas Mirow menerangkan:

„Ini memang masalah yang hanya bisa diatur di tingkat internasional. Ini sekaligus menunjukkan pentingnya pertemuan G-7 ini. Kebanyakan perusahaan hedgefonds beroperasi secara internasional. Tanpa keterlibatan Amerika Serikat, percuma saja membahas masalah ini.“

Tema lain yang dibahas dalam pertemuan keuangan G-7 di Essen adalah situasi negara-negara di ambang industri. Artinya, negara berkembang yang semakin maju dan hampir mencapai tahap perkembangan negara industri. Di Essen akan dibahas, bagaimana negara-negara ini bisa melindungi pasar moneternya agar tidak terlalu rentan terhadap krisis keuangan maupun krisis nilai tukar mata uang. Para menteri keuangan Eropa juga akan menyinggung soal lemahnya nilai tukar mata uang Yen Jepang dan mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Euro.