1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pesawat Pertama PBB Kirim Bantuan Pangan ke Somalia

27 Juli 2011

Setelah kesulitan birokrasi di bandara Kenya, bantuan Program Pangan Dunia (WFP) bagi bencana kelaparan di Somalia mulai diterbangkan dari Kenya. Suplai bantuan selanjutnya direncanakan dapat diterbangkan segera.

https://p.dw.com/p/125EE
Some 10 tonnes of relief food from the World Food Programme (WFP) is unloaded after landing in Mogadishu airport, Wednesday July 27, 2011. More than 11 million people are estimated to need help in East Africa's worst drought in 60 years, in Kenya, Ethiopia, Somalia, Eritrea and South Sudan. (Foto:Feisal Omar, Pool/AP/dapd)
Pesawat WFP setelah mendarat di bandara Mogadishu, Somalia (27/7)Foto: dapd

Harapan bagi warga yang menderita kelaparan di Afrika Timur. Pesawat pertama PBB dengan sepuluh ton bantuan bencana kelaparan bagi Somalia akhirnya lepas landas hari Rabu (27/7) menuju ibukota Mogadishu. Pesawat Program Pangan Dunia (WFP) itu khusus mengangkut makanan bagi anak yang kekurangan gizi. Sepuluh ton itu cukup bagi sekitar 3500 anak selama satu bulan, ujar jurubicara WFP, Susannah Nicol kepada kantor berita dpa.

Pesawat bantuan lainnya akan menyusul pada hari-hari mendatang dan akan membawa secara keseluruhan 100 ton makanan anak ke wilayah krisis. PBB sebelumnya memutuskan untuk menerbangkan bantuan makanan karena jalan darat berbahaya mengingat situasi rawan di negeri yang dilanda perang saudara itu.

Somalis from southern Somalia stand behind barbed wire in a line to receive aid at a refugee camp in Mogadishu, Somalia, Saturday, July 16, 2011. Thousands of people have arrived in Mogadishu over the past two weeks seeking assistance and the number is increasing by the day, due to lack of water and food. The worst drought in the Horn of Africa has sparked a severe food crisis and high malnutrition rates, with parts of Kenya and Somalia experiencing pre-famine conditions, the United Nations has said. More than 10 million people are now affected in drought-stricken areas of Djibouti, Ethiopia, Kenya, Somalia and Uganda and the situation is deteriorating. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)
Warga Somalia dari selatan menunggu bantuan di kamp pengungsi, Mogadishu (16/7)Foto: AP

Birokrasi di bandara Kenya hambat bantuan

Banyak warga, terutama dari wilayah selatan yang sedang menderita akibat kekeringan, mengungsi ke Mogadishu. "Jalan udara adalah yang tercepat untuk mengirimkan pangan ke negeri itu", ujar Nicol. Barang bantuan akan disimpan di sebuah gudang dan akan dibagi oleh berbagai organisasi kemanusiaan di lokasi terkait.

Awalnya pengiriman pertama bantuan direncanakan hari Selasa (26/7), namun duane Kenya di bandar udara Nairobi menghalangi keberangkatan melalui birokrasinya. "Orang tua terpaksa melihat anaknya meninggal. Kita harus segera bertindak agar keluarga yang malang ini mendapat makanan, air minum dan obat-obatan". Demikian diperingatkan Ute-Henriette Ohoven, utusan khusus Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB, UNESCO.

Somalis from southern Somalia receive food at a feeding center in Mogadishu, Somalia, Tuesday, July 26, 2011. The U.N. will airlift emergency rations this week to parts of drought-ravaged Somalia that militants banned it from more than two years ago _ a crisis intervention to keep hungry refugees from dying along what an official calls the "roads of death." The foray into the famine zone is a desperate attempt to reach at least 175,000 of the 2.2 million Somalis whom aid workers have not yet been able to help. Tens of thousands already have trekked to neighboring Kenya and Ethiopia, hoping to get aid in refugee camps. (Foto:Farah Abdi Warsameh/AP/dapd)
Bencana kelaparan di SomaliaFoto: dapd

UE tingkatkan bantuan menjadi 160 juta Euro

Sementara itu, Komisi Uni Eropa meningkatkan bantuannya bagi bencana kelaparan di wilayah Tanduk Afrika itu. Jumlah bantuan sebesar 70 juta Euro yang sudah disepakati untuk tahun ini, ditambah menjadi sekitar 160 juta Euro karena situasi memburuk. Kira-kira sebelas juta orang diduga terkena bencana ini. Usai kunjungannya di wilayah kering di Somalia dan Kenya, Kristalina Georgieva, komisaris Uni Eropa bagi program bantuan kemanusiaan mengatakan: "Kami memajukan program-program di negeri terkait di sini di Kenya, juga di Somalia dan Ethiopia. Ini adalah program yang sekarang dapat kami perluas sehingga dapat menyentuh lebih banyak warga. Dan program ini ditujukan bagi anak-anak yang paling rentan, perempuan hamil, wanita yang menyusui anak, warga lanjut usia, serta mengupayakan agar bantuan mencapai mereka."

Jerman hingga kini menyatakan akan memberikan bantuan segera senilai 30 juta Euro bagi wilayah bencana kelaparan di Afrika Timur. Sebagian besar dari jumlah itu dikucurkan lewat program WFP dan bagian kecil lainnya melalui organisasi bantuan Jerman. Selain itu, Jerman juga memberikan kontribusi sebesar 20 persen pada dana Uni Eropa yang berjumlah 160 juta Euro. Demikian menurut seorang jurubicara kementrian bantuan perkembangan di Berlin.

Christa Saloh/dpa/afp

Editor/Marjory Linardy