1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Petani Thailand Terobos Barikade Kantor Yingluck

17 Februari 2014

Ratusan petani Thailand yang kecewa dengan tertundanya pembayaran yang dilakukan pemerintahan atas padi mereka, mengamuk di luar kantor sementara perdana menteri dengan menerobos barikade kawat berduri.

https://p.dw.com/p/1BAL4
Foto: Reuters

Aksi protes petani tersebut dipicu perubahan skema subsidi beras di Thailand. Salah satu kebijakan utama PM Thailand, Yingluck Shinawatra adalah untuk membeli beras dengan harga di atas harga pasar. Kebijakan ini disebut-sebut bertujuan untuk mendongkrak perolehan suara dari jutaan petani. Namun program ini mengalami akumulasi kerugian sekitar 4,5 miliar dollar AS dan diduga sarat korupsi. Dalam demonstrasi yang digelar sekarang, para petani menuntut untuk dibayar

Pejabat pemerintah mengatakan terjadinya pembayaran yang tertunda adalah karena aksi demontrasi di Thailand memicu pembubaran parlemen pada bulan Desember lalu dan menekan bank untuk mencegah pinjaman untuk membayar petani.

Para petani yang berunjuk rasa tampak menjaga jarak dengan kelompok anti-pemerintah, yang juga telah mengepung kantor Yingluck, sebagai bagian dari kampanye untuk menumbangkan perdama menteri Thailand tersebut.

Tuntut bertemu muka dengan Yingluck

Indisen ini membuat pusing Yingluck Shinawatra, yang terpaksa bekerja di kantor sementara sejak akhir tahun lalu, setelah pengunjuk rasa mengepung kantornya di pusat kota Bangkok –dalam upaya menuntut pengunduran dirinya.

Para petani menggunakan truk pengangkut hasil pertanian, untuk menerobos kawat berduri di luar kantor tersebut. Mereka kemudian mendorong para prajurit yang berjaga-jaga dan mengelilingi kantor yang terletak di pinggiran utara Kota Bangkok. Para petani menuntut bertemu dengan Yingluck secara pribadi untuk mendapat kepastian apakah dan kapan mereka akan dibayar.

"Kami ingin perdana menteri untuk turun dan berbicara dengan kami," ujar Rawee Rungreuang, yang merupakan perwakilan petani." Kami telah bersimpati dengan pemerintah selama empat bulan. Sekarang sudah waktunya untuk memperoleh jawaban."

Diblokir di sana-sini

Para petani sebelumnya sudah diblokir, ketika melewati jalan raya utama di beberapa wilayah di negara itu dan datang ke ibukota bulan ini untuk menuntut pembayaran mereka.

Sementara itu, para demonstran anti-pemerintah yang telah melakukan aksi protes selama tiga bulan sebagian besar kemudian menarik dukungan mereka terhadap kelas menengah dan kelas atas, dan mereka yang tinggal di selatan dan merupakan basis pendukung Yingluck dan kakaknya, Thaksin Shinawatra.

Mereka menuntut Yingluck yang terpilih dalam pemilu membuka jalan bagi sebuah pemerintah interim. Mereka berharap pemerintah yang ditunjuk dapat menerapkan reformasi yang diperlukan untuk memerangi korupsi.

Direktur dan pusat komando keamanan khusus pemerintah yang juga merupakan Menteri Tenaga Kerja sementara Chalerm Yubumrung mengatakan, kantor pemerintah akan kembali buka minggu ini.

ap/hp(ap/afp/rtr)