1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Petugas Penyelamat Korban Gempa Haiti Alami Kesulitan

14 Januari 2010

Situasi di Haiti setelah bencana gempa bumi masih sangat gawat. Bandar udara utama yang rusak mengakibatkan pesawat yang membawa barang bantuan internasional tidak dapat mendarat.

https://p.dw.com/p/LW84
Bantuan internasional yang tiba di Haiti
Bantuan internasional yang tiba di HaitiFoto: AP

Ribuan korban tewas, puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggalnya, rumah-rumah, banyak desa dan jalanan yang rusak, tidak ada aliran listrik, air minum, dan bahan makanan. Ini merupakan gambaran utama di Haiti setelah bencana gempa bumi di Haiti.

Para pekerja bantuan internasional yang bertugas mengalami kesulitan besar di lokasi bencana. “Situasi di Haiti sangat gawat,“ demikian dikatakan Marion Aberle, pekerja bantuan organisasi Jerman Welthungerhilfe. Selain itu terdapat hambatan besar komunikasi dan logistik. “Ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi kami,“ ujar Aberle kepada stasiun penyiaran Jerman ARD.

Bandar udara ibukota Port au Prince rusak berat akibat bencana gempa bumi. Akibatnya, pesawat kargo yang membawa barang bantuan internasional tidak dapat mendarat. Akhirnya, organisasi bantuan mengirimkan pesawatnya untuk mendarat di bandar udara negara tetangga yaitu Republik Dominika.

Wakil dari organisasi bantuan Jerman Welthungerhilfe, Simone Pott melaporkan dari kota Santo Domingo, Republik Dominika, jalanan menuju Haiti terputus. Pott menjelaskan, harus dapat menemukan cara agar kiriman bantuan segera dapat diterima para korban.

Pekerja bantuan internasional pertama yang tiba di Haiti antara lain 37 ahli evakuasi dari Islandia, yang membawa peralatan berat. Dari Jerman diberangkatkan para ahli dari THW. Sekelompok ahli penyediaan air minum segera menyusul.

Organisasi Dokter Lintas Batas menurut keterangan sendiri sudah merawat ratusan korban selamat di ibukota Port au Prince. Pusat pelayanan kesehatan di lokasi bencana memang rusak berat, namun itu tidak menghentikan organisasi mengobati para korban luka-luka, tutur Claudia Evers dari organisasi Dokter Lintas Batas.

Negara tetangga Haiti, Amerika Serikat, sudah menyatakan paket bantuan senilai 100 juta Dollar. Presiden AS Barack Obama dalam jumpa pers di Gedung Putih mengatakan, bantuan akan segera dikirimkan. Dikatakannya, "Hari ini saya mengumumkan dana investasi 100 juta Dollar untuk menambah bantuan segera kami. Ini berarti bantuan tambahan dari peralatan darurat, makanan, air, dan obat-obatan yang diperlukan. Investasi ini akan berkembang dalam tahun-tahun mendatang karena diperlukan pemulihan jangka panjang dari musibah luar biasa ini."

Juru bicara Departemen Pertahanan Bryan Whitman mengatakan, 5500 serdadu infantri dan marinir AS tiba di Haiti hari Senin mendatang (18/01). Lebih dari enam kapal laut, termasuk rumah sakit terapung dengan 12 ruang operasi berangkat hari Selasa (19/01).

Sementara itu dalam konferensi pers di Brussel Kamis (14/01) kemarin, utusan tinggi urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton melaporkan, kedutaan besar Spanyol ambruk, Kedutaan Besar Perancis hancur, banyak warga dari negara-negara Uni Eropa dinyatakan hilang. Tanpa menyebut jumlah angkanya. Tapi rasa ikut prihatin warga Eropa kepada warga Haiti. Ashton menjelaskan, "Gambar-gambar yang menunjukkan kehancuran dan penderitaan membuat rasa prihatin yang dalam. Saya hanya dapat mengatakan kepada diri saya, bahwa saya akan melakukan segala yang dapat saya lakukan untuk mengungkapkan perasaan ini dalam tindakan. Hal yang penting untuk mengatakan kepada warga Haiti, bahwa kami siap membantu kalian sedapat mungkin. Kaliah dapat mengandalkan Eropa."

Tiga juta Euro bantuan segera yang sudah disediakan Komisi Uni Eropa hari Rabu lalu, jumlah ini akan segera ditambah.

Menurut perkiraan Komite Internasional Palang Merah, 30 persen dari sembilan juta penduduk Haiti memerlukan bantuan segera. Pemimpin Palang Merah Jerman Rudolf Seiters mengatakan kepada radio Jerman RBB, diperkirakan terdapat setidaknya 30 ribu korban tewas dalam bencana gempa bumi. Palang Merah Haiti malah menyebutkan jumlah korban meninggal dapat mencapai 50 ribu orang. Sementara itu Duta Besar Haiti di Jerman, Jean-Robert Saget, mengatakan kepada radio Jerman Deutschlandfunk bahwa korban meninggal dapat mencapai 100 ribu orang.

LS/DK/ap/rtr/ARD