1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
IptekAmerika Utara

Pfizer Minta Regulator Izinkan Penggunaan Pil COVID-19

17 November 2021

CEO Pfizer, Albert Bourla, mengatakan bahwa pil Paxlovid dapat secara drastis mengurangi jumlah rawat inap dan kematian. Pemerintahan Biden mengumumkan bahwa mereka akan memesan setidaknya 10 juta program pil.

https://p.dw.com/p/435T9
Pfizer adalah salah satu perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin virus corona
Pfizer adalah salah satu perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin virus coronaFoto: Carlo Allegri/REUTERS

CEO Pfizer, Albert Bourla, mengatakan bahwa Pfizer sedang meminta pengesahan dari regulator Food and Drug Administraton (FDA) Amerika Serikat untuk pil yang baru dikembangkan untuk memerangi COVID-19.

Perusahaan farmasi asal AS ini mengklaim bahwa pil tersebut telah terbukti mengurangi jumlah rawat inap dan kematian hingga 89% di antara pasien berisiko tinggi yang baru terinfeksi.

"Dengan lebih dari lima juta kematian dan banyak nyawa yang terkena dampak penyakit yang menghancurkan ini secara global, ada kebutuhan mendesak untuk pilihan pengobatan yang menyelamatkan jiwa," kata Bourla, Selasa (16/11). "Kami bergerak secepat mungkin dalam upaya kami untuk mendapatkan pengobatan potensial ini ke tangan pasien."

Pfizer mencari apa yang dikenal sebagai otorisasi penggunaan darurat (EUA) berdasarkan hasil awal dari uji klinis yang terdiri dari ratusan pasien COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit tetapi dianggap berisiko tinggi penyakitnya bertambah parah.

Pemerintah AS pesan jutaan dosis

Pfizer jadi perusahaan farmasi kedua yang meminta FDA untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat setelah perusahaan Jerman, Merck, mengajukan permintaan serupa. Merck juga tengah mencari lampu hijau untuk kapsul antivirusnya melawan virus corona.

Pfizer mengatakan bahwa pilnya, yang diberi nama Paxlovid, menyebabkan efek samping pada satu dari lima pasien, tetapi intensitasnya ringan. Perawatan Paxlovid diberikan selama lima hari.

Pfizer telah mengatakan akan memberikan 180.000 program pil Paxlovid tahun ini dan setidaknya 50 juta pada tahun depan.

Dilansir Washington Post, pemerintahan Presiden Joe Biden diperkirakan akan mengumumkan bahwa mereka membeli 10 juta program pil Paxlovid. Mereka dilaporkan juga sudah memesan 3,1 paket kapsul Merck, Molnupiravir.

Mengingat batas waktu aplikasi untuk otoriasai penggunaan darat, diperkirakan pil dapat tersedia untuk pasien berisiko pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Pengembangan pil telah mendapat respons positif oleh para ahli. Perawatan melalui pil tersebut dinilai memberikan dampak positif, di samping vaksin yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi.

Bagaimana situasi pandemi di AS?

Mulai pekan depan, warga Washington diperbolehkan untuk melepas masker mereka di dalam ruangan, kecuali di tempat-tempat tertentu seperti transportasi umum dan sekolah, demikian kata Wali Kota Washington DC.

"Mulai Senin, 22 November, DC akan mencabut aturan penggunaan masker dalam ruangan,” vuit Muriel Bowser melalui Twitter-nya.

Namun, Bowser menambahkan bahwa masker tetap wajib digunakan dalam perjalanan berbagi moda transportasi, di perpustakaan, panti jompo, penjara, dan beberapa kantor pemerintah kota.

Visualisasi data kasus baru COVID-19 dalam 14 hari terkahir di seluruh dunia
Visualisasi data kasus baru COVID-19 dalam 14 hari terkahir di seluruh dunia

Sementara Rumah Sakit di Michigan dan Minnesota pada Selasa (16/11) melaporkan adanya peningkatan pasien COVID-19. Kapasitas tempat tidur terisi oleh pasien yang belum divaksinasi. Para pakar kesehatan pun memperingatkan akan datangnya gelombang COVID-19 baru.

Dilansir Associated Press, saat ini tercatat ada lebih dari 3.000 pasien COVID-19 di rumah sakit di Michigan.

rap/ha (AP, AFP, Reuters)