1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel US-Kongress

3 November 2009

Untuk pertama kalinya seorang kanselir Jerman berbicara di hadapan Kongres Amerika Serikat. Dalam kesempatan ini Angela Merkel juga mengatakan hal pribadi, 20 tahun setelah runtuhnya Tembok Berlin.

https://p.dw.com/p/KMmW
Angela Merkel di hadapan Kongres AS, di gedung Capitol HillFoto: AP

Para anggota kongres Amerika Serikat terlihat antusias. Di hadapan mereka berdiri seorang tokoh dari kisah sukses Jerman, dan Amerika mempunyai andil dalam hal ini. Angela Merkel merupakan seorang ahli fisika asal Jerman Timur yang terpilih menjadi kepala pemerintahan perempuan pertama di Jerman yang bersatu. Dan ia baru saja dipilih kembali untuk masa jabatan kedua.

Dalam pidatonya, Angela Merkel berulang kali mengaitkan jalan hidupnya dengan sejarah Jerman. Ia mengingatkan akan tanggung jawab Jerman atas Perang Dunia ke-2 dan juga berdirinya Tembok Berlin. Dari pengalaman pribadinya ia juga berbicara tentang arti hidup di balik tembok dan kawat berduri bagi seseorang yang berasal dari Jerman Timur. Tepuk tangan meriah menyambutnya, ketika Merkel berterima kasih kepada Amerika Serikat atas upaya negara itu dalam proses reunifikasi Jerman. Merkel berkata: "Saya tahu, kami orang Jerman tahu, betapa kami harus berterima kasih kepada teman-teman Amerika kami. Kami, dan saya secara pribadi tidak akan melupakan hal ini.“

Merkel yang sebelum pidatonya bertemu dengan Presiden AS Barack Obama, menekankan hubungan erat antara Jerman, Eropa dan Amerika Serikat, yang tidak hanya berdasarkan kepentingan bersama, melainkan juga nilai-nilai yang sama.

"Amerika Serikat dan Eropa tidak selalu sependapat. Kadang pihak yang satu menganggap pihak lainnya terlalu berhati-hati dan penakut, atau sebaliknya, terlalu memaksa dan keras kepala. Tetapi saya yakin sekali, tidak ada mitra yang lebih baik untuk Eropa selain Amerika dan tidak ada mitra yang lebih baik bagi Amerika selain Eropa.“

Dalam pidatonya Merkel juga berbicara mengenai tema-tema lain. Ia kembali menegaskan kesiapan Jerman untuk turut terlibat di Afghanistan dan menjelaskan, bahwa Jerman akan memikul tanggung jawabnya. Merkel juga menekankan pentingnya kelompok ekonomi G-20 bagi didirikannya sebuah kerangka bagi pasar uang dan ia menuntut dibentuknya politik ekonomi internasional yang lebih berkesinambungan. Kanselir Jerman ini juga menegaskan hak eksistensi Israel dan menjelaskan, bahwa ia akan mendukung proses perdamaian Timur Tengah dengan solusi dua negara. Terkait konflik atom Iran, Merkel dengan jelas berkata, "Tidak boleh ada bom atom di tangan seorang presiden Iran yang menyangkal holocaust terjadi, yang mengancam Israel dan memungkiri hak eksistansinya.”

Angela Merkel juga berbicara dengan panjang lebar mengenai upaya mengatasi dampak perubahan iklim. Ia mengatakan, kita tidak boleh membuang-buang waktu dan harus dicapai kesepakatan dalam KTT Iklim di Kopenhagen. Pemanasan global tidak boleh melewati dua derajat Celcius dan Eropa serta Amerika Serikat memainkan peranan penting. Karena kalau mereka siap berkomitmen dan memenuhi kewajibannya, maka mereka juga dapat meyakinkan Cina dan India. Tidak seperti pada tema-tema lain, dalam hal ini, Merkel hanya mendapat tepuk tangan dari kubu Demokrat. Kubu Republik yang merupakan penghalang utama dalam kesepakatan mengenai undang-undang iklim di kongres AS secara demonstratif hanya membisu.

Christina Bergmann / Anggatira Rinaldi
Editor: Ziphor Robina