1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pro Kontra Kuota Pengungsi di Eropa

10 September 2015

Proposal kuota penerimaan pengungsi dari Presiden Komisi Uni Eropa memicu reaksi pro-kontra di negara-negara anggota. Terutama negara di Eropa Timur cemas jika usulan disahkan dan bersifat mengikat.

https://p.dw.com/p/1GU5c
Spanien will Flüchtlinge empfangen (Symbolbild)
Foto: G. Julien/AFP/Getty Images

Usulan Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker kepada parlemen Eropa untuk solusi krisis pengungsi menjadi bahan perdebatan panas antar kepala negara dan pemerintahan anggota Uni Eropa. Juncker menegaskan, penampungan lebih dari 160.000 pengungsi yang saat ini sudah masuk ke Eropa harus dikelola lewat aturan yang tegas. Selain itu Eropa harus menciptakan rencana jangka panjang untuk menaggulangi krisis.

Proposal dari presiden Komisi Eropa di depan parlemen di Strassburg itu ditanggapi positif di Berlin, Paris dan Stockholm. Jerman yang memperkirakan akan menampung hingga 500.000 pengungsi menyatakan, pembagian kuota yang adil merupakan salah satu solusi krisis. Sementara Perancis menyatakan siap menampung 24.000 pengungsi pada tahun ini.

Negara anggota Uni Eropa di kawasan timur, seperti Hongaria, Polandia, Republik Ceko dan Slowakia sudah menyatakan penolakannya terhadap skema alokasi pengungsi. Secara senada, anggota baru di kawasan timur menekankan, agar jumlah pengungsi yang diterima, harus ditentukan sendiri oleh pemerintahan bersangkutan.

Tahun 2015 ini lebih dari 380.000 pengungsi memasuki Eropa, sebagian besar dengan melintasi Laut Tengah menuju Yunani dan Italia. Pemerintah Hongaria memperkirakan, hingga akhir tahun ini sekitar 160.000 pengungsi yang ingin masuk ke Jerman, Austria atau Swedia akan melintasi negaranya.

Sekitar 85 persen pengungsi berasal dari kawasan konflik di Suriah, demikian laporan lembaga pengungsi PBB UNHCR. Berdasar statistik UHNCR, jumlah pengungsi Suriah yang melarikan diri ke negara tetangga jauh lebih banyak, ketimbang yang berusaha masuk Eropa. Tapi diakui, gelombang pengungsi yang masuk Eropa memicu krisis berat. Kondisi dan peryaratan penerimaan pengungsi di Eropa, terutama di Jerman jauh lebih baik, dibanding persyaratan di negara lain.

as/vlz (rtr,afp,dpa,ap)