1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pingpong Pengenaan Hukum Pajak Uni Eropa- Cina

28 Desember 2009

Hubungan ekonomi antara Cina- Uni Eropa ditandai dua parameter. Investasi dan volume perdagangan yang terus meningkat, serta selalu adanya ketidaksepahaman. Masing-masing pihak saling melontarkan tuduhan

https://p.dw.com/p/LFmY
Bendera Uni Eropa dan CinaFoto: picture-alliance / dpa

Bila perusahaan sepatu Deichmann yang berpusat di kota Essen memproduksi model baru di Asia, Zhou Yongxiang bertanggung jawab untuk itu. Ia mencari pemasok. Sesuai gabungan antara kwalitas, kecepatan dan tentu saja harga. Salah satu pabrik terpenting adalah Kaisar Emas dan terletak di pusat industri sepatu Cina di Wenzhou. Tapi bagi Zhou Yongxiang kerjasama yang terbina lama dengan Kaisar Emas saja tidak cukup

„Pajak anti dumping sangat membebani bisnis sepatu Cina. Itu semakin jelas. Seperti di kota industri Dongguan di selatan Cina, dimana terdapat banyak pabrik sepatu Cina. Banyak yang sudah beremigrasi ke Malaysia, Kamboja, Filipina atau ke Vietnam, untuk menghindari politik anti dumping terhadap Cina."

Komisi Eropa memperpanjang hukuman pajak terhadap sepatu kulit Cina selama 15 bulan. Jerman memang bersikap abstain, tapi dengan demikian tidak membantu untuk secepatnya mengakhiri masa hukuman pajak tersebut. Kementerian Perdagangan Cina menyampaikan kekecewaan besar akan hal itu. Juga ketua perhimpunan industri persepatuan Jerman Manfred Junkert. Perpanjangan masa hukuman pajak itu menunjukkan bahwa Uni Eropa tidak bersedia bersungguh-sungguh memerangi proteksionisme. Zhou Yongxiang memperhitungkan arti hukuman pajak itu baginya

„16,5 persen adalah jumlah yang besar. Jika orang menambahkannya dengan tarif pajak yang normal, jumlahnya menjadi 25 persen. Di Kamboja dan Nigeria pajak yang dikenakan 0 persen. Perbedaan yang besar! Jika sepatu yang diproduksi di Cina seharga 45 dollar Amerika Serikat, pajaknya sudah lebih dari 5 dollar. Kami juga harus terus mencari tempat baru untuk pemasok."

Kasus-kasus anti dumping berdampak seperti permainan ping pong. Belum sampai perpanjangan hukuman pajak terhadap sepatu diputuskan di Uni Eropa, Cina melempar bola balik. Kini kementerian perdagangan menetapkan hukuman pajak terhadap impor skrup dari baja karbon buatan Eropa. Seperti sekrup untuk mobil, mesin, alat-alat elektronik. Menurut laporan kantor berita Cina Xinhua, sekrup buatan Eropa harganya lebih murah 25 persen. Ketua Kamar Dagang dan Industri Eropa Jörg Wuttke khawatir, permainan pingpong pengenaan hukuman pajak ini dapat berlangsung berlarut-larut.

„Kelebihan kapasitas baja Cina begitu besar, yang jumlahnya meliputi seluruh produksi baja Korea dan Jepang. Hal ini tentu saja menjadi kepentingan besar bagi Eropa. Karena kelebihan kapasitas mengacu pada ekspor yang agresif, yang dapat menimbulkan masalah bagi kami, seperti kasus dumping, penutupan pabrik-pabrik dan lain-lain. Kelebihan kapasitas adalah tema yang menghantui, bagaimana orang dapat menyikapinya."

Seberapa besar ketidakpuasan Cina disampaikan secara jelas oleh Menteri Ekonomi Chen Deming kepada Menteri Ekonomi Jerman Rainer Brüderle saat kunjungannya di Beijing. Chen mengkritik bahwa Jerman tidak berusaha mengakhiri hukuman pajak sepatu melainkan bersikap menahan diri. Jika permainan pingpong kasus anti dumping berlanjut, Brüderle masih akan sering melakukan pembicaraan semacam itu