1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Australia Sebut ABC Tak Nasionalis

29 Januari 2014

Perdana Menteri Tony Abbott melancarkan serangan pedas atas lembaga penyiaran ABC, dengan menuduhnya mendukung posisi semua pihak kecuali Australia, dalam kasus pencari suaka dan bocoran Edward Snowden.

https://p.dw.com/p/1Ayo0
Foto: Fotolia/sahua d

Komentar terbaru ini muncul setelah sebelumnya pemerintah Australia juga mengkritik Australian Broadcasting Corporation ABC tahun lalu setelah mereka mengungkapkan laporan tentang kegiatan mata-mata yang dilakukan pemerintah Australia atas Indonesia, yang mengakibatkan krisis diplomasi besar diantara kedua Negara.

Belakangan, pemimpin konservatif itu tidak senang dengan berbagai laporan ABC tentang pengakuan para pencari suaka yang mengatakan bahwa mereka disiksa oleh angkatan laut Australia selama operasi di lautan lepas.

Tak “mendukung” Australia

“Mengagetkan bagi orang Australia, ketika lembaga penyiaran nasional kelihatannya mendukung semua pihak kecuali Australia dan saya pikir ini adalah sebuah masalah,” kata Abbott kepada stasiun radio swasta 2GB.

"Anda menginginkan lembaga penyiaran nasional punya komitmen ketat atas kebenaran dan setidaknya sikap sayang yang mendasar bagi tim tuan rumah, begitu kalau boleh dikatakan,” kata perdana menteri.

ABC, bersama-sama Guardian Australia, akhir tahun lalu menurunkan laporan yang didasarkan bocoran dokumen dari bekas kontraktor NSA Edward Snowden yang menyebutkan bahwa Australia telah memata-matai Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, istrinya dan sejumlah menteri pada 2009.

”ABC kelihatannya senang menyiarkan tuduhan pengkhianat, laki-laki bernama Snowden ini,” kata Abbott.

“ABC tidak hanya melaporkan apa yang ia (Snowden) katakan, tapi mengambilnya sebagai kepala berita untuk mengiklankan apa yang ia katakan. Itu sangat memprihatinkan.”

Kepala ABC Mark Scott sebelumnya telah membela keputusan lembaganya untuk mengungkapkan penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia atas presiden Yudhoyono, dengan mengatakan bahwa isu ini menyangkut kepentingan publik. Lembaga penyiaran itu belum memberikan komentar atas pernyataan terakhir Abbott.

Perdana Menteri Abbott juga menyerang laporan mengenai pengakuan para pencari suaka yang mengatakan bahwa angkatan laut Australia memaksa mereka untuk memegang bagian mesin kapal yang panas, membuat tangan mereka mengalami luka bakar, dalam operasi militer yang dilakukan pemerintah untuk membendung aliran para pencari suaka ke Australia.

“Jika ada bukti-bukti yang kredibel, ABC, sebagaimana organisasi pemberitaan lainnya berhak untuk melaporkannya, tapi… anda tidak harus melompatinya untuk bersikap kritis terhadap negara anda sendiri,“ kata dia.

“Anda tentu harus siap jika ingin memberikan dakwaan kepada angkatan laut Australia dan para personilnya yang telah bekerja keras.“

Angkatan laut telah membantah tuduhan itu dan pemerintah membela militer dalam isu ini.

Pembelaan atas peran ABC

Para pencari suaka yang datang dengan kapal-kapal yang sebagian besar dari Indonesia, menjadi sebuah isu politik panas dan kebijakan keras untuk menghentikan para pencari suaka ini di lautan lepas telah prioritas kerja pemerintahan konservatif Abbott.

Wakil pemimpin oposisi dari Partai Buruh Tanya Plibersek mengatakan Abbott seharusnya ”berhenti mengeluh tentang liputan media dan bersikap sebagaimana layaknya seorang perdana menteri“.

“Dari semua siaran darurat pada masa-masa sulit untuk meliput berbagai peristiwa yang membentuk bangsa kita hari ini, ABC ada di sana, gratis bagi semua orang Australia,“ kata dia.

“Sejak itu dimulai, semua pemerintahan menjadi subyek pengawasan dari dekat oleh ABC, dan kita semua harus menyambut baik itu.“

ab/vlz (afp,ap,rtr)