1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM India Kunjungi Amerika Serikat

24 November 2009

India dianggap terlupakan dalam agenda politik luar negeri Amerika Serikat. Namun undangan Presiden Obama kepada PM Singh diharapkan dapat memperbaiki hubungan kedua negara yang memburuk di masa kekuasaan Bush.

https://p.dw.com/p/KeBE
Perdana Menteri India Manmohan SinghFoto: picture-alliance/ dpa

Perdana Menteri India Manmohan Singh menawarkan bantuan kepada Amerika Serikat untuk turut membangun Asia yang terbuka. Ini dikatakannya hari Selasa (24/11) dalam jamuan makan malam pada kunjungan kenegaraan di Amerika Serikat. Singh juga mengatakan, kedua negara ini mempunyai banyak tujuan yang mirip, dari masalah Afghanistan sampai kesehatan global.

Perdana Menteri Singh berkunjung ke Amerika Serikat atas undangan Presiden Barack Obama. Pertemuan dengan perdana menteri India penting untuk menunjukkan komitmen Washington kepada New Delhi. Beberapa pihak di India mulai resah karena fokus Obama untuk mendekatkan diri dengan Cina serta paket bantuan yang besar kepada musuh berbuyutan India, Pakistan. Dengan pertemuan ini Presiden Obama berharap dapat menenangkan salah satu kekuatan di Asia yang semakin berkembang. India mengharapkan pesan yang jelas dari Obama, bahwa ia berniat untuk memajukan hubungan diplomatis dan ekonomi yang beberapa tahun terakhir memburuk.

Dengan undangan Obama kepada Singh, Amerika Serikat menunjukkan betapa pentingnya hubungan dengan India bagi negara tersebut. Demikian juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs. Pertemuan India-Amerika Serikat ini terutama akan fokus pada perbaikan hubungan ekonomi kedua negara. Sejak reformasi pasar di India tahun 1990, Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar India . Namun hubungan ekonomi kedua negara memburuk di masa kekuasaan George W. Bush.

Singh dan Obama juga diharapkan untuk memperkecil perbedaan pandangan mengenai perubahaan iklim dan mempercepat diselesaikannya kesepakatan penggunaan nuklir bagi rakyat sipil yang sudah direncanakan sejak 2005. Pada masa kekuasaan George W. Bush Amerika Serikat menandatangani perjanjian untuk mengakhiri isolasi India di pasar nuklir sipil walaupun India menolak menandatangani perjanjian nonproliferasi nuklir. Obama ingin maju dalam kesepakatan nuklir ini walaupun pada awalnya beberapa anggota Partai Demokrat menolak hal ini.

Dalam kunjungannya, Singh menolak untuk mengkritik Cina dan menyingkirkan kekhawatiran bahwa India belum bisa berkembang sepesat raksasa Asia tersebut. Singh mengatakan, India bisa bangga terhadap perhatiannya terhadap hak asasi manusia dan kelompok-kelompok agama dan budaya minoritas.

Selain itu Singh juga memberikan usulan kepada Obama mengenai kunci politik luar negerinya, yaitu Afghanistan. Perdana menteri India ini menghimbau kepada Obama untuk tetap berkomitmen, karena pembicaraan terlalu dini mengenai penarikan pasukan hanya akan memberikan semangat kepada teroris di seluruh dunia. Menurut Singh, tekanan atas kelompok Radikal Pakistan juga harus diperbesar.

Tahun 2008 lalu, serangan di Mumbai menewaskan 166 orang. Mengenai hal ini, utusan AS di Afghanistan dan Pakistan, Richard Holbrooke, mengatakan, Pakistan dan negara lain tidak perlu mengartikan ini sebagai pengurangan pentingnya hubungan Washington dengan pihak-pihak lain. Amerika Serikat ingin meningkatkan hubungannya dengan Pakistan, Cina dan juga India. Kedekatan dengan satu negara tidak akan mempengaruhi hubungan Amerika Serikat dengan negara lain.

AR/HP/afp/rtr