1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Israel Netanyahu Gagal Bentuk Pemerintahan Koalisi

5 Mei 2021

Setelah 12 tahun memerintah, PM Israel Benjamin Netanyahu gagal membentuk koalisi pemerintahan baru sampai tenggat Selasa (4/5). Partai Likud harus beralih menjadi oposisi?

https://p.dw.com/p/3syhj
PM Israel Benjamin Nenyahu dalam sidang parlemen pertama setelah pemilu, April 2021
PM Israel Benjamin Nenyahu dalam sidang parlemen pertama setelah pemilu, April 2021Foto: Alex Kolomoisky/Yediot Aharonot/AP/picture alliance

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu gagal menepati tenggat waktu sampai tengah malam pada hari Selasa (4/5) untuk membentuk koalisi pemerintahan baru.

Presiden Israel Reuven Rivlin sekarang dapat memberikan mandat pembentukan pemerintahan kepada fraksi lainnya di parlemen Israel dalam beberapa hari mendatang. Ini dapat mengakibatkan Partai Likud Netanyahu harus duduk di bangku oposisi untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.

"Sesaat sebelum tengah malam, Netanyahu memberi tahu Beit HaNasi (kantor kepresidenan) bahwa dia tidak dapat membentuk pemerintahan dan mengembalikan mandat kepada presiden," kata pernyataan dari Reuven Rivlin lewat Twitter.

Siapa yang bisa membentuk koalisi pemerintahan?

Presiden Reuben Rivlin sekarang mungkin memutuskan untuk mengalihkan mandat pembentukan pemerintahan kepada pesaing utama Netanyahu, yaitu Yair Lapid, pemimpin Partai Yesh Atid. Yair Lapid, mantan presenter televisi yang populer, adalah salah satu kritikus utama Benjamin Netanyahu.

Menteri Pertahanan Benny Gantz, anggota Partai Biru Putih, meminta anggota parlemen untuk berbaris di belakang koalisi baru di bawah Yair Lapid.

Tetapi Presiden Israel juga bisa menunjuk Naftali Bennett, mantan sekutu Netanyahu yang menjabat sebagai pemimpin sayap kanan Yamina untuk membentuk pemerintahan baru.

Partai Likud menyalahkan Naftali Bennett atas kegagalan Netanyahu untuk membentuk pemerintahan koalisi yang baru.

Yair Lapid, calon pemimpin Israel yang baru?
Yair Lapid, calon pemimpin Israel yang baru?Foto: Ilia Yefimovich/dpa/picture alliance

Ketidakpastian politik

Israel berada di tengah ketidakpastian politik karena dirundung perpecahan politik. Selama dua tahun terakhir, Israel sudah melangsungkan empat pemilihan umum untuk membentuk koalisi pemerintahan yang stabil. Pemilu terakhir baru saja diadakan bulan Maret lalu.

Jika tidak ada kubu yang dapat membentuk pemerintahan, pemilihan umum kemungkinan besar akan diulang untuk kelima kalinya.

Benjamin Netanyahu, 71 tahun, telah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel sejak 2009. Dia adalah perdana menteri terlama dalam sejarah Israel. Dia juga pernah menjadi Perdana Menteri dari tahun 1996 hingga 1999.

Untuk mencapai mayoritas parlemen Israel, Knesset, Netayahu perlu dukungan dari partai United Arab List (UAL) dan kalangan zionis Yahudi. Namun hingga kini, partai zionis menolak bergabung dalam koalisi dengan UAL.

hp/as (rtr, ap)