1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Pakistan Berkunjung ke Cina

17 Mei 2011

PM Pakistan Yusuf Raza Gilani berkunjung ke Cina mulai Selasa (17/5), di saat hubungan negaranya dengan AS semakin tegang.

https://p.dw.com/p/11HwJ
PM Pakistan Yusuf Raza Gilani dan Senator AS John Kerry dalam pertemuan di Pakistan.Foto: AP

PM Pakistan Yusuf Raza Gilani tidak perlu mengkhawatirkan adanya kecaman publik di Beijing. Kunjungan itu sebetulnya sudah direncanakan sejak lama, untuk merayakan 60 tahun hubungan diplomatik antara Pakistan dan Cina. Akan tetapi, pernyataan dukungan dari Beijing merupakan momentum yang tepat di saat meningkatnya ketegangan antara Islamabad dengan Washington. Kunjungan itu sekaligus juga merupakan demonstrasi kepada Amerika Serikat dan publik Pakistan, bahwa Islamabad memiliki sahabat negara adi daya lainnya yang tetap memberikan dukungan dalam kemitraan di tatanan global. Demikian analisa Andrew Small, pakar Cina dari Yayasan Marshal Jerman di Brussel.

Hubungan diplomatik antara Pakistan dan AS yang sebelumnya juga sudah tegang, semakin memburuk setelah pasukan komando Amerika dalam sebuah operasi militer rahasia dua pekan lalu membunuh pimpinan Al Qaida, Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan. Pemerintah AS mengutus pejabat seniornya, Senator John Kerry untuk memperbaiki hubungan dengan pemerintah Pakistan. Tapi dalam pembicaraan dengan para pejabat tinggi di Islamabad Senin (16/5), Kerry melontarkan sejumlah pertanyaan keras, menyangkut kasus persembunyian Osama bin Laden. Kerry juga membela operasi militer rahasia AS di Pakistan. ”Tujuan kedatangan saya ke sini bukan untuk meminta maaf, bagi apa yang saya anggap kemenangan terhadap terorisme sebagai konsekuensi yang belum pernah terjadi. Sasaran saya adalah berbicara dengan para pimpinan di sini untuk bagaimana mengelola hubungan yang kritis ini secara lebih efektif,” demikian tandas Kerry.

PM Gilani setelah pertemuan dengan Kerry menyatakan, negaranya tidak mengharapkan kritik, melainkan pengakuan dan dukungan internasional dalam perang melawan terorisme. Dukungan itulah yang kini datang dari Cina. Dalam wawancara dengan kantor berita resmi Cina, Xinhua, Gilani memuji Cina sebagai mitra terbaik dan paling dapat dipercaya. PM Pakistan itu bahkan menyebut Cina sebagai sahabat dalam segala musim.

Pakistan dan Cina sejak lama memiliki kepentingan yang sama berkaitan dengan negara tetangganya India, serta keinginan untuk mengimbangi pengaruh Amerika di seluruh kawasan. Cina saat ini merupakan pemasok senjata konvensional terbesar bagi Pakistan. Sejumlah analis bahkan meyakini, Cina berperan besar membantu Pakistan dalam pembuatan senjata atomnya. Akan tetapi di sisi lain, pemerintah dan militer Pakistan amat tergantung dari bantuan keamanan dan ekonomi dari AS, yang jumlah seluruhnya mencapai 20 milyar Dolar dalam 10 tahun terakhir ini.

Kunjungan PM Pakistan, Gilani ke Cina selama 4 hari itu, menurut media pemerintah Cina akan dimanfaatkan untuk memperkokoh hubungan bilateral. Rabu ini Gilani dijadwalkan berpidato dalam forum kebudayan di kota Suzhou di timur Cina. Setelah itu diagendakan pertemuan dengan Presiden Hu Jintao dan PM Wen Jiabao di Beijing. Kedua pihak juga direncanakan menandatangani sejumlah kesepakatan kerjasama. Selain itu akan didiskusikan strategi yang lebih baik untuk memerangi ekstrimisme, khususnya dari etnis Muslim Uighur dari Xinjiang yang mendapat dukungan kelompok militan Pakistan.

Agus Setiawan/rtr/dpa/afp

Editor : Dyan Kostermans