1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Thailand Berjanji Menerima Hasil Pengusutan Tim Investigasi Independen

1 Juni 2010

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menyatakan kesediaannya untuk menerima apapun nanti hasil temuan tim investigasi tentang kekerasan politik yang baru-baru ini terjadi di negaranya.

https://p.dw.com/p/NeZi
PM Thailand Abhisit VejjajivaFoto: picture-alliance/dpa

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva bersedia untuk menerima hasil penyelidikan tim independen nanti, terkait konflik antara militer dengan para pengunjuk rasa kelompok „Baju Merah“, yang terjadi pada bulan lalu. Pihak oposisi menuding Abhisit melanggar hak asasi manusia ketika memukul mundur kelompok anti pemerintah yang berdemonstrasi. Saat konfrontasi terjadi di ibukota Thailand, tentara juga menembaki para pemrotes dengan menggunakan peluru tajam.

Selain bersedia menerima hasil pengusutan tim penyelidik, dalam hari kedua debat dengan parlemen, Abhisit menjanjikan pemerintahannya tidak akan mencampuri proses pemeriksaan.

Thailand Händler bei Nacht Flash-Galerie
Seorang pedagang membuka toko pada malam hariFoto: AP

Jam Malam Dicabut

Sejak akhir pekan kemarin, pemberlakuan jam malam di 23 provinsi juga telah dicabut, seiring makin stabilnya situasi keamanan di negara Gajah Putih Itu. Abhisit menuturkan: „Saya meyakini bahwa orang-orang yang ingin terlibat dalam kekerasan ini hanyalah kaum minoritas, saya tidak percaya bahwa orang-orang bergabung dengan kelompok Baju Merah ingin mendukung gerakan kekerasan.“

Demonstrasi besar-besaran kelompok oposisi diikuti oleh pecahnya konflik berdarah pada tanggal 19 Mei lalu, ketika tentara pemerintah menyerbu perkemahan demonstran di jantung kota Bangkok. Akibat pertikaian itu, 88 orang tewas dan hampir 1900 orang cedera.

Thailand Unruhen in Bangkok Flash-Galerie
Demonstrasi di Bangkok bulan laluFoto: AP

Ketua kelompok Baju Merah yang juga merupakan anggota parlemen, Jatuporn Prompan mengatakan, setelah debat parlemen, ia tak berharap banyak bahwa akan terjadi perubahan. Namun menurutnya paling tidak, ia ingin agar masyarakat mendengarkan fakta yang terjadi. Kelompok Baju Merah menyerahkan kepada pemerintah, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Namun pihak oposisi di parlemen memperingatkan Abhisit dan wakilnya untuk menjalani proses hukum.

Komisi HAM PBB Serukan Pembentukan Tim Investigasi

Ketua komisi HAM PBB, Navi Pillay, Senin kemarin menyerukan pembentukan tim penyelidikan independen terkait konflik berdarah di Thailand dan mereka yang melakukan pelanggaran HAM harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kampanye dilakukan kelompok Baju Merah yang menuntut digelarnya pemilu lebih awal untuk menurunkan pemerintahan yang sekarang. Mereka memandang pemerintahan di bawah Abhisit tidak demokrastis karena naik ke tampuk pemerintahan atas dukungan militer setelah militer menjatuhkan pemerintahan sebelumnya.

Wakil PM Thailand Emosi

Dalam debat parlemen, dipertontonkan pula rekaman video aksi kekerasan di Bangkok. Setelah menyaksikan rekaman video itu, wakil perdana menteri Thailand Suthep Thaungsuban meluapkan kemarahannya kepada oposisi atas tudingan yang mereka lontarkan bahwa pemerintah bertanggungjawab atas insiden mematikan tersebut. Ujarnya, dalam dua hari debat parlemen, tujuan kubu oposisi hanyalah untuk memojokan bahwa perdana menteri dan wakilnya memerintahkan militer untuk membunuhi warga. Tudingan itu menurutnya juga tidak adil bagi pihak tentara.

Ayu Purwaningsih/afp/dw

Editor: Agus Setiawan