1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polri dan Majalah Tempo Berdamai

8 Juli 2010

Kepolisian Republik Indonesia dan redaksi Majalah Tempo sepakat berdamai atas pemuatan sampul majalah mingguan kontrovesial edisi “Rekening Gendut Perwira Polisi”, yang dianggap melecehkan institusi kepolisian.

https://p.dw.com/p/OE0x
Tabungan dan tranksasi perwira polisi menjadi laporan Tempo yang menghebohkanFoto: AP

Kesepakatan Polri-Majalah Tempo tercapai melalui mediasi di Dewan Pers. Perselisihan Polri dengan majalah Tempo mencuat dalam dua pekan terakhir. Hasil mediasi yang bersifat mengikat ini adalah penyelesaian final dan menutup peluang membawa kasus itu ke persidangan. Ketua Dewan Pers Bagir Manan memuji prakarsa kedua pihak untuk berdamai: “Ini satu tradisi yang baik dalam upaya kita membangun kehidupan pers nasional kita yang sehat di masa yang akan datang. Kita perlu membangun tradisi pers nasional. Kita tidak selalu harus meniru-niru apa yang ada di negeri lain.”

Mediasi digelar oleh Dewan Pers setelah Polri keberatan dengan sampul majalah itu, yang memuat karikatur seorang polisi sedang memegang tiga celengan babi, untuk menggambarkan laporan tentang dugaan rekening gendut milik para perwira polisi. Namun, polisi tak mempersoalkan isi laporan investigasi itu. Juru Bicara Polisi Edward Aritonang: “Bahwa yang kami permasalahkan tadinya adalah cover bukan subtansi berita. Menyangkut subtansi berita itu berproses. Polri telah menindaklanjuti masalah ini jauh sebelum ini masuk berita Tempo. ketika kami menerima laporan hasila analisis transaski keuangan yang mencurigakan dari PPATK polri sudah melakukan langkah langkah itu. Dan minggu depan kami akan umumkan hasil penelusuran penyelidikan yang kita lakukan.”

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Wahyu Muryadi, menjamin, akan mentaati kesepakatan mediasi ini, antara lain dengan memberi hak jawab di Majalah Tempo: Bagi kami tentu ini bisa jadi umpan balik yang posistif. Khusus nya menyangkut hal- hal yang dirasakan pihak polisi ada keberatan terhadap Cover itu, yang dirasakan kurang etis. kami sendiri yakin sejauh ini, sampai sekarang pun bahwa apa yang kami lakukan tidak ada pelanggaran etisnya. Tapi terhadap hal itu kami tidak akan berdebat. Kami akan terbuka untuk setiap keberatan sebagaimana yang disepakati dalam risalah tadi. Kami tetap tidak terpengaruh dalam arti mengendorkan spirit kerja kami sebagai wartawan yang professional untuk mengungkap kebenaran.”

Laporan Tempo, edisi “Rekening Gendut Perwira Polisi” memicu kehebohan. Setelah aksi borong majalah dan pelembaran bom Molotov di kantor Majalah Tempo, Kamis Subuh tadi, terjadi penyerangan terhadap pegiat korupsi ICW, Tama Satya Langkun oleh empat pria tak dikenal.

ICW menduga penyerangan itu terkait dengan laporan yang dilansir Tama mengenai rekening mencurigakan milik seorang perwira polisi. Mabes Polri sejauh ini menolak semua spekulasi itu dan berjanji akan menangkap dan mengungkap motif para pelaku kekerasan itu.

Zaki Amrullah

Editor : Ayu Purwaningsih