1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Populasi Harimau Akan Dilipatgandakan

Rainer Schäfer24 November 2010

Forum Harimau Internasional, resmi ditutup, Rabu (24/11) di St. Petersburg, Rusia. Wakil dari 13 negara yang menjadi habitat harimau telah menandatangani deklarasi untuk menyelamatkan harimau dari kepunahan.

https://p.dw.com/p/QHGq
Sepasang harimau di cagar alam di Cina SelatanFoto: AP

Sejumlah poin yang disepakati adalah komitmen ke-13 negara untuk melipatgandakan populasi harimau hingga tahun 2022. Antara lain dengan melestarikan dan mengembangkan habitat harimau, serta menindak keras perburuan liar dan perdagangan gelap harimau.

Awal abad ke-20, lebih dari 100 ribu ekor harimau masih menghuni hutan-hutan di Asia. Kini, tinggal 3200 harimau di seluruh penjuru dunia. Empat dari tujuh subspesies harimau telah punah. Sementara areal habitat harimau hanya tinggal tujuh persen dari luas semula. Organisasi perlindungan lingkungan World Wildlife Fund atau WWF memprediksi, dalam 12 tahun mendatang, harimau akan punah.

Dua penyebab terbesar berkurangnya populasi harimau secara drastis adalah perburuan liar dan berkurangnya habitat. Sybille Klenzendorf dari WWF menjelaskan alasan dibalik tergusurnya harimau, "Sebagian besar barang yang kita konsumsi seperti produk kertas dan kosmetik semacam lipstik dan losion, mengubah habitat harimau di pulau-pulau seperti Sumatera, demi memenuhi kebutuhan kita akan produk-produk tadi."

Sedangkan perburuan liar kerap dilakukan antara lainnya untuk memenuhi permintaan di pasar obat tradisional Cina. Setiap bagian tubuh harimau dijual dengan harga mahal. Kulit bulu harimau dapat mencapai harga 35.000 Dolar atau sekitar 300 juta Rupiah.

Tak heran, negara tetangga Cina yakni Rusia, mengusulkan kerjasama dalam melindungi harimau di wilayah perbatasan. Ajakan Perdana Menteri Vladimir Putin disambut hangat oleh Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao, "Kami harus bekerja sama untuk merespon dan memutuskan langkah-langkah konkret dalam menyelamatkan harimau."

Forum yang baru pertama kali digelar ini, mendapat sorotan dunia setelah bintang Hollywood, Leonardo DiCaprio, turut menghadiri dan menyumbang satu juta Dolar untuk program anti perburuan liar harimau. Sang tuan rumah, Perdana Menteri Putin pun memuji upaya DiCaprio, "Tuan DiCaprio tetap datang ke St. Petersburg meski pesawatnya sempat mendarat darurat di Finlandia. Di Rusia, kami menyebut orang semacam ini sebagai lelaki sejati. Jika konservasi harimau berada di tangan orang-orang seperti dia, kesuksesan sudah pasti tercapai."

Forum Harimau Internasional juga menghasilkan kesepakatan 13 negara untuk menggalang seratus dua puluh tujuh juta Dolar atau sekitar satu koma satu triliun Rupiah. Jumlah ini masih sebagian kecil dari jumlah total yang dibutuhkan untuk menyelamatkan harimau, yakni sebesar350 juta Dolar atau 3,1 satu triliun Rupiah. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Bank Dunia dan WWF.

Para wakil negara juga sepakat untuk bertemu secara reguler pasca forum ini. Mereka pun memutuskan untuk menjadikan tanggal 29 Juli sebagai hari harimau sedunia.

Carissa Paramita/ap/afp/rtr

Editor: Asril Ridwan