1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangga di Jerman Menghilang

19 Oktober 2017

Hasil studi terbaru menunjukkan penurunan drastis jumlah serangga terbang di puluhan kawasan cagar alam Jerman. Apa penyebabnya?

https://p.dw.com/p/2mAQf
Europäische Honigbiene, Gemeine Honigbiene
Foto: picture-alliance/blickwinkel/McPHOTO

Sementara berkurangnya kupu-kupu dan lebah di Eropa dan Amerika Utara telah diketahui, hasil studi PLOS ONE adalah penelitian pertama yang mencatat menghilangnya lebih dari 75 persen serangga terbang di Jerman sejak tahun 1989.

Angka ini mengkhawatirkan karena serangga adalah polinator (perantara penyerbukan tanaman -Red) penting dan bagian penting dalam rantai makanan, sebagai makanan bagi burung dan hewan kecil lainnya.  

"Kenyataan bahwa serangga terbang berkurang dalam jumlah sebesar ini di kawasan yang luas adalah penemuan yang sangat mengkhawatirkan," ujar peneliti Hans de Kroon dari Radboud University.

Dalam studinya, para ilmuwan menggunakan pemerangkap lem (sticky trap) untuk mengumpulkan serangga pada 63 cagar alam. Lalu biomassa diukur dan perubahannya dicatat.

Dalam 27 tahun terakhir mereka menemukan penurunan jumlah rata-rata hingga 76 persen. Kondisi terburuk adalah saat musim panas dimana jumlah serangga terbang berkurang hingga 82 persen. "Semua kawasan ini terlindungi dan kebanyakan adalah cagar alam yang dikelola manusia. tapi tetap saja pengurangan dratis terjadi", papar Caspar Hallmann dari Radboud University.

Studi tersebut tidak menegaskan penyebab menyusutnya populasi serangga. Namun para peneliti menjelaskan banyak cagar alam yang dikelilingi ladang pertanian dan pestisida mungkin bisa disalahkan.

"Seluruh ekosistem bergantung pada serangga sebagai makanan dan sebagai polinator. Ini bisa berujung pada berkurangnya populasi burung dan mamalia pemakan serangga," kata de Kroon.

vlz/as (afp)