1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Portugal Gelar Pemilu Di Tengah Krisis Utang

Luky Setyarini5 Juni 2011

Portugal menggelar pemilihan parlemen, hari Minggu (05/06). Negara yang terlilit krisis ekonomi itu saat ini sedang berpacu dengan waktu menyusun paket penghematan sebagai syarat bantuan keuangan Uni Eropa dan IMF.

https://p.dw.com/p/11UkV
Kandidat Partai Sosial Demokrat Portugal Pedro Passos Coelho
Kandidat Partai Sosial Demokrat Portugal Pedro Passos CoelhoFoto: AP

Sekitar 9,6 juta warga Portugal yang berhak memilih diimbau untuk memberikan suaranya pada pemilihan parlemen, hari Minggu (05/06). Pemilihan diharapkan dapat mengakhiri krisis politik dan keuangan yang diderita negara di Eropa barat tersebut. Krisis berawal ketika perdana menteri Portugal, Jose Socrates, mengundurkan diri Maret lalu setelah parlemen menolak usulan paket penghematan. Usulan itu merupakan usulan keempat dalam setahun. Selanjutnya Presiden Anibal Cavaco Silva mengumumkan digelarnya pemilihan parlemen, dua tahun lebih awal dari jadwal sebenarnya.

Utang negara yang melambung tinggi mengakibatkan Portugal menjadi negara ketiga pengguna mata uang Euro yang meminta bantuan keuangan setelah Yunani dan Irlandia. Portugal terpaksa menerima bantuan keuangan sebesar 78 miliar Euro dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Socrates berpendapat dirinya telah berupaya keras agar Portugal tidak sampai meminta bantuan keuangan. Ia menuding Partai Sosial Demokrat (PSD) memprovokasi krisis politik yang memperparah krisis utang supaya pemerintahannya runtuh. PSD saingan Partai Sosialis pimpinan Socrates sebelumnya mendukung program pengetatan keuangan.

Paket Penghematan Besar-Besaran

Pemberian paket bantuan keuangan Uni Eropa dan IMF tergantung pada paket penghematan dan kenaikan pajak yang diusulkan pemerintah di Lisbon. Itu akan sangat mempengaruhi hasil pemilihan parlemen. Konsekuensinya, partai-partai besar politik telah diperingatkan untuk bersikap hati-hati.

Jururunding Komisi Uni Eropa Jürgen Kröger berkomentar, pemerintah Portugal harus memotong anggaran negaranya, siapa pun yang memimpin.

Bulan Mei lalu Kröger mengungkapkan, program bantuan itu sangat menggiurkan karena bisa cepat menghasilkan. Oleh sebab itu, menurut Kröger, pemerintah berikutnya di Portugal harus tahu betul tanggung jawabnya dalam menyusun dan menerapkan kebijakan penghematan.

Jajak Pendapat: Coelho 37 persen, Socrates 31 persen

PM Portugal menjabat Jose Socrates
PM Portugal menjabat Jose SocratesFoto: ap

Hari Minggu (05/06), tempat pemungutan suara mulai dibuka pukul delapan pagi waktu setempat. Belum ada antrian panjang para pemilih, hanya terlihat satu dua orang yang menunggu.

Hasil jajak pendapat terakhir yang diumumkan hari Jumat (03/06) menunjukkan Partai Sosial Demokrat yang berhaluan tengah kanan, meraih simpati sekitar 36 persen responden. Sementara itu Partai Sosialis pimpinan PM Socrates hanya mendapatkan 31 persen. Partai Sosial Demokrat pernah memimpin pemerintah Portugal periode 2002-2005. Kandidat perdana menteri PSD kali ini adalah Pedro Passos Coelho.

Dalam kampanyenya, Passos Coelho berjanji untuk lebih dari sekedar mematuhi syarat bantuan keuangan yang disodorkan IMF dan Uni Eropa. Terlebih dalam hal privatisasi dan reformasi ekonomi.

"Kami mengharapkan hasil terbaik," ujar politisi 46 tahun itu ketika akan memberikan suaranya di TPS wilayah Amadora di Lisbon. Passos Coelho memastikan pemerintahan bentukannya akan melakukan perubahan berarti dan Portugal akan memenuhi syarat yang diajukan Uni Eropa dan IMF.

Dalam kampanyenya Passos Coelho memperingatkan jika Socrates kembali terpilih, maka Portugal akan jatuh dalam situasi tragis seperti Yunani. Sementara itu Socrates menuding Passos Coelho akan menggunakan paket bantuan keuangan itu sebagai alasan untuk "menjalankan program paling kanan yang pernah diusulkan di Portugal."

Luky Setyarini/Carissa Paramita/ap/rtr/afp