1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Poso: Polisi Tahan 14 Tersangka Pembunuhan 2 Pedagang Muslim

Ayu Purwaningsih/Zaki Amrullah10 Oktober 2006

Kepolisian menahan 14 orang Kristen yang diduga membunuh dua laki-laki Muslim di Poso, Sulawesi Tengah, baru-baru ini. Sementara jenazah keduanya baru saja ditemukan akhir pekan lalu, setelah dua pekan hilang.

https://p.dw.com/p/CPBW

Kepolisian sejauh ini telah menahan 14 orang yang diduga sebagai pelaku amuk massa yang mengakibatkan matinya dua pedagang Muslim di Poso. Korban yang bernama Arham Badarudin dan Rendi Rahman, merupakan warga Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Jenazah keduanya ditemukan Sabtu (07/10) lalu setelah pihak kepolisian melakukan pencarian selama dua pekan. Keduanya menjadi korban kemarahan massa yang menolak pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana kasus konflik Poso Tibo cs.

Pembunuhan itu berawal ketika banyak warga Desa Pongge’e turun ke jalan memprotes eksekusi Tibo dan kawan-kawan. Mereka menghentikan mobil-mobil yang lalu lalang, termasuk yang dikendarai oleh kedua korban. Namun kedua korban tidak menggubris, dan nyaris menyerempet warga yang berdemonstrasi. Hal tersebut memancing kemarahan warga, yang lalu memukuli keduanya hingga tewas. Jenazah korban dimakamkan di dekat sungai Pongge’e. Namun sejauh ini kepolisian membantah pembunuhan itu terkait isu SARA. Kepala Kepolisian Indonesia Sutanto miminta aparat dan masyarakat untuk menjaga situasi dan tidak terprovokasi.

Kini jenazah kedua korban naas tersebut telah dikembalikan ke kampung halamannya, ibukota Luwu Utara, Masamba. Agus Syamsu Alam, dari Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan Kontras Palu menyatakan, polisi harus mengungkap teka teki kasus ini agar tidak berkembang menjadi konflik antar agama.

Pelaksanaan hukuman mati terhadap Tibo, Marinus dan Dominggus sempat memicu ketegangan baru di Poso. Setelah eksekusi dilakukan, kekerasan meningkat tajam. Selain pembunuhan kedua warga Muslim, peledakan bom masih terjadi.

Sebuah ledakan yang berasal dari bom rakitan Minggu (08/10) malam menghancurkan sebuah rumah kosong di pinggiran Poso. Sejumlah aparat keamanan telah melakukan penyisiran, namun belum ada laporan adanya orang yang ditangkap sehubungan dengan ledakan itu. Ledakan ini merupakan ledakan keenam kalinya di Poso dalam kurun satu minggu terakhir. Sementara pekan sebelumnya terjadi lima ledakan bom rakitan di beberapa kelurahan di Poso, Sulawesi Tengah.