1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Prancis dan Cina Sepakati Kerja Sama Senilai Rp 210 Triliun

6 November 2019

Kesepakatan bisnis yang meliputi sektor eronautika, energi dan agrikultur ini diumumkan dalam konferensi pers di sela-sela kunjungan kerja Macron di Cina. Kedua negara juga sepakat bekerja sama atasi perubahan iklim.

https://p.dw.com/p/3SXrm
China Treffen Emmanuel Macron und Xi Jinping
Foto: Reuters/J. Lee

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Cina Xi Jinping mengumumkan kontrak kerja sama baru senilai 15 miliar dolar AS (lebih dari Rp 210 triliun), pada Rabu (06/11) di Beijing. Sebanyak 20 perusahaan Prancis juga diizinkan untuk mengekspor unggas, daging sapi, dan babi ke Cina.

Dalam kunjungannya ke negeri tirai bambu tersebut, Macron turut mengajak sebanyak 30 delegasi bisnis perusahaan Prancis.

Presiden Xi Jinping menyampaikan bahwa dirinya dan Macron "mengirim pesan ke seluruh dunia mengenai pentingnya menegakkan multilateralisme dan perdagangan bebas, serta membangun ekonomi yang terbuka."

"Membuka akses pasar dan kemitraan di antara perusahaan-perusahaan yang kami miliki (Prancis dan Cina) adalah sebuah prioritas," ujar Macron. Kedua negara menargetkan untuk "membangun kerja sama yang stabil di tengah kondisi dunia yang dinilai semakin tidak menentu."

Macron dan Xi juga menandatangani kesepakatan pencegahan produksi minuman anggur dan keju palsu di Cina.

Kesepakatan ini terjalin di hari yang sama ketika Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, juga mengumumkan dibukanya kembali keran ekspor daging sapi dan babi ke Cina.

Perjanjian Paris

Dalam kesempatan ini, Macron dan Xi juga menegaskan kembali pentingnya Perjanjian Paris. Mereka menyebutnya sebagai sesuatu hal yang "tidak dapat diubah." 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,  Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Paris yang diumumkan Presiden AS Donald Trump awal pekan ini.

Macron dan Xi pun menentang keputusan Trump, menyatakan bahwa "hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim mengancam perdamaian dan stabilitas global." Mereka juga berkomitmen bahwa kedua negara akan terus menjalin kerja sama dalam perjuangan melawan perubahan iklim.

Dalam kunjungannya ke Cina, Macron juga turut meresmikan pembukaan museum seni Pompidou di Shanghai, museum yang diberi nama sama sesuai museum aslinya yang berada di Paris.

Baca jugaKesepakatan Perdagangan Regional Terbesar Diperkirakan Rampung Pada 2020

rap/ae (reuters, dpa, ap)