1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presdir Freeport Bicara Soal Papa Minta Saham

3 Desember 2015

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengutarakan mengapa ia akhirnya merekam pembicaraan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha berpengaruh Muhammad Riza Chalid.

https://p.dw.com/p/1HGnb
Indonesien Parlamentspräsident Setya Novanto
Foto: Reuters/S. Kurniawan/Antara

Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, hari Kamis (03/12) memberikan kesaksian di depan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Jakarta.

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu mengungkapkan, mengapa ia akhirnya merekam pembicaraan soal tuntutan untuk menyerahkan saham yang diajukan oleh Ketua DPR Setya Novanto (foto artikel) dalam beberapa pertemuan tertutup. Jika Freeport mau berbagi saham, Setya Novanto menjanjikan perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia akan berjalan mulus.

Politisi papan atas Setya Novanto dari Partai Golkar memang beberapa kali meminta pertemuan langsung dengan pihak Freeport untuk membahas rencana perpanjangan kontrak bisnisnya di Indonesia. Biasanya, soal perpanjangan kontrak dibahas lebih dulu dalam komisi DPR, sebelum pemerintah memutuskan pemberian ijin dan apa persyaratannya.

Indonesien Parlament Archiv 15.08.2014
Parlemen Indonesia, 2014Foto: picture-alliance/dpa/Bagus Indahono

Kontroversi soal tuntutan itu selama beberapa minggu mendominasi pemberitaan di Indonesia. Di media sosial, kasus itu dikenal luas sebagai skandal "Papa Minta Saham". Pemberitaan makin menghangat setelah rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin beredar di internet.

Walaupun mendapat tantangan dari beberapa anggota fraksi-fraksi parlemen, antara lain dari anggota PDIP, DPR akhirnya memutuskan penyelenggaraan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Saksi pertama yang didengar adalah Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Dalam kesaksiannya di depan sidang MKD, Maroef Sjamsuddin mengatakan dia memutuskan untuk membuat rekaman, karena curiga setelah Setya Novanto berusaha melakukan pertemuan empat mata dengan dia di Jakarta.

"Saya merekam sama seperti saya mencatat. Dan saya tidak menyembunyikan alat perekam saya", kata Maroef. Dia lalu menegaskan, dia diangkat menjadi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia bukan oleh pemerintah, melainkan langsung dari kantor pusat induk perusahaan, Freeport-McMoran.

Bergbau in Indonesien
truk-truk besar di penambangan Grasberg, Freeport Indonesia. Foto dari Agustus 2013Foto: Getty Images/AFP

"Saya diminta oleh Jim Bob (nama panggilan Direktur Freeport McMoran James Moffett -red) menjadi presiden direktur," tandas Maroef.

Hari Selasa (01/12) Menteri ESDM Sudirman Said mengutarakan bagaimana pertimbangannya sehingga mengadukan Setya Novanto ke parlemen. Menurut Sudirman, dia lebih dulu melaporkan temuan itu kepada Presiden Joko Widodo.

Jokowi sempat marah mendengar namanya dicatut untuk kepentingan bisnis, dan sempat menggebrak meja sambil mengatakan: "Ora sudi..! (tidak sudi) Enak saja menjual-jual nama!

West Papua Indonesische Soldaten
Tentara Indonesia di Papua. Kawasan ini masih tertutup bagi wartawan asingFoto: picture-alliance/dpa

Sudirman Said kemudian meminta pandangan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Baik Presiden Jokowi maupun wapres Jusuf Kalla setuju kasus ini dibawa ke MKD, agar terungkap sesuai dengan prosedur hukum.

Freeport-McMoRan melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT Freeport, mengelola salah satu tambang emas dan tembaga terbesar dunia di wilayah Papua. Freeport sudah sering menjadi sasaran warga lokal di Papua, karena dianggap hanya mementingkan profit dan tidak mencemari lingkungan, tanpa membawa perbaikan berarti dalam kehidupan masyarakat setempat.

hp/ml (rtr, tempointeraktif)