1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Baru Polandia Berkunjung ke Berlin

4 September 2010

Hubungan dengan Jerman sangat penting bagi presiden baru Polandia Bronislav Komorovski. Itu ditunjukkan Komorovski Jumat (03/09) dalam lawatan pertama di Berlin.

https://p.dw.com/p/P4Ju
Presiden Polandia Bronislav Komorovski (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin (03/09)Foto: AP

Di gedung parlemen di Berlin berdiri sebagai monumen, sebagian dari dinding perusahaan perkapalan Danzig. Monumen ini adalah peringatan serikat pekerja terkenal Solidarnosc, yang berhasil mengakhiri masa komunis di Polandia. "Awalnya di Danzig", demikian orang Polandia selalu berkata, jika ada pembicaraan tentang robohnya tembok Berlin.

Presiden baru Polandia, Bronislav Komorovski dulunya juga aktivis Solidarnosc. Ia dulu ditangkap beberapa kali. Jadi kunjungan ke monumen Solidarnosc baginya menjadi masalah pribadi juga. Komorovski mengatakan, "Sekarang memang tidak ada lagi yang dapat membuktikannya, tetapi mungkin tepat di bagian tembok inilah, Lech Walesa melompat dan memulai kebebasan Polandia serta runtuhnya tembok Berlin."

Tidak Ada Prasangka terhadap Jerman

Deutschland Polen Bronislaw Komorowski und Norbert Lammer vor Solidarnosc-Denkmal am Reichstag
Bronislav Komorovski (kiri depan) dan Ketua Parlemen Bundestag Norbert Lammert (tengah depan) di depan gedung parlemen di Berlin (03/09)Foto: DW

Di Berlin berdiri sebagian tembok dari Danzig, dan di Polandia sebagian tembok Berlin. Bagi Komorovski, yang lain dari pendahulunya Lech Kaczynski, tidak memiliki prasangka apapun terhadap Jerman, ini simbol-simbol kuat bagi terjalinnya hubungan antara dua negara yang bertetangga.

Komorovski mengatakan, "Memang karena sejarah, banyak hal mengingatkan kita pada peristiwa yang tidak menyenangkan. Tetapi sekarang kita terutama menekankan persamaan nasib yang positif, yang sekarang kita miliki dalam sejarah bersama."

Di gedung parlemen Jerman, Komorovski menekankan sikap ini dengan sebuah tindakan. Ia memberikan medali tanda terimakasih kepada beberapa warga Jerman yang mendukung Solidarnosc di tahun 80-an, baik dengan uang, makanan atau mesin foto kopi. Bantuan ini sangat berani dan penting, demikian ditekankan Komorovski, yang sejak Agustus lalu menjadi pemimpin Polandia. Pendahulunya, Lech Kaczynski tewas April lalu secara tragis dalam kecelakaan pesawat terbang. Dalam pemilu yang kemudian berlangsung, Komorovski yang berhaluan liberal-konservatif dapat mengalahkan saudara kembar Lech Kaczynski, yaitu Jaroslav Kaczynski.

Bersedia Mempererat Hubungan

Christian Wulff Bronislaw Komorowski Sachsenhausen
Presiden Polandia bersama Presiden Jerman Christian Wulff (kanan) di bekas kamp konsentrasi Sachsenhausen (03/09)Foto: AP

Kata-kata tajam, yang sering diutarakan Kaczynski bersaudara terhadap Jerman, kemungkinan tidak akan digunakan Komorovski yang berusia 58 tahun. Dalam kunjungannya yang pertama ke Jerman, nada bersahabat yang digunakan Komorovski menunjukkan keinginan kerjasama erat dan saling percaya dengan Jerman. Lebih-lebih Perancis juga akan diikutkan dalam kerjasama tersebut, dalam kerangka Segitiga Weimar. Ikatan tiga negara itu belakangan ini tidak terlalu aktif. Namun Komorovski bermaksud menggiatkannya kembali, dan Kanselir Angela Merkel menyambut baik inisiatif tersebut.

Setelah pembicaraan dengan Komorovski, Presiden Jerman Christian Wulff mengatakan, "Presiden Komorovski menjadi kesempatan sangat baik untuk memperbaiki hubungan Jerman dan Polandia, dan ini akan kita gunakan sebaik mungkin." Bersama Presiden Wulff, Jumat malam kemarin (03/09) Komorovski mengunjungi bekas kamp konsentrasi Sachsenhausen yang berlokasi di dekat Berlin.

Nina Werkhäuser / Marjory Linardy

Editor: Renata Permadi