1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Palestina Melawat ke Jerman

1 Februari 2010

Setelah PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Shimon Peres, kali ini giliran Presiden Palestina Mahmud Abbas melakukan kunjungan kenegaraan ke Berlin.

https://p.dw.com/p/Lp0V
Kanselir Angela Merkel dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Kanselir Angela Merkel dan Presiden Palestina Mahmoud AbbasFoto: AP

Bukan rahasia lagi bahwa Presiden Palestina Mahmud Abbas menghadapi 'jalan buntu' dalam memandang proses perdamaian di Timur Tengah. Walaupun demikian ia tidak mengatakannya secara terbuka di Berlin.

Sejak lebih dari setahun yang lalu perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel mengalami kemacetan dan harapan yang disandarkan pada Presiden AS Barack Obama belum terpenuhi. Utusan khusus AS George Mitchell pun tidak mampu meredakan ketegangan antara dua fron di Timur Tengah. Mahmud Abbas juga saat ini hanya mampu berharap menantikan kemungkinan negosiasi.

"Kami tidak ingin mengangkat senjata, kami menentang gerakan militan intifada, kami meyakini hasrat perdamaian. Jika Israel menghentikan pembangunan permukiman untuk sementara waktu dan siap untuk kembali pada prinsip dasar, maka kami siap untuk kembali berunding dengan mereka," ungkap Abbas di Berlin, hari Senin (01/02).

Palestina menginginkan Israel mematuhi persyaratan yang tercantum dalam rencana perdamaian internasional, Road Map, untuk menghentikan pembangunan permukiman baru di Yerusalem timur dan Tepi Barat Yordan. Abbas juga menyinggung syarat perundingan langsung, yang mencakup keluarnya Israel dari daerah Tepi Barat Yordan yang diduduki sejak Perang Enam Hari tahun 1967.

Setelah syarat-syarat ini terpenuhi, baru Palestina bersedia untuk kembali ke meja perundingan. Kini Mahmud Abbas sedang mengkaji kembali usulan utusan khusus AS Mitchell, yang ingin membuka perundingan awal di tingkat rendah. Kanselir Jerman Angela Merkel memandang adanya peluang pada tahapan ini.

"Perundingan ini sangat menentukan kemungkinan negosiasi langsung dan kami akan berhasil mencapai kemajuan. Yang jelas, saya tekankan, saya sangat menyambutnya," kata Merkel.

Ditambahkannya, Israel juga akan menyambutnya dengan positif. Merkel berharap, pihak Palestina pun dapat mencapai kesimpulan yang mendukung upaya perdamaian. Lebih lanjut Merkel mengatakan, Jerman akan melakukan semua hal yang memungkinkan tercapainya perundingan perdamaian yang bertujuan akhir pada solusi dua negara.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menyebut solusi dua negara merupakan penyelesaian satu-satunya konflik di Timur Tengah. Dalam pertemuannya dengan Presiden Mahmud Abbas, Westerwelle mengimbau dilanjutkannya negosiasi langsung antara Palestina dan Israel.

Dalam pembicaraannya dengan Presiden Abbas, Kanselir Merkel mengemukakan langkah baru kerja sama ekonomi antara Jerman dan Palestina. Untuk itu dibentuk Komisi Ekonomi Jerman-Palestina. Jerman juga menyatakan akan membantu dengan memasok bahan bakar pembangkit energi bagi warga di Jalur Gaza, yang menderita sejak Perang Gaza awal tahun 2009, dan karena pemblokiran wilayahnya oleh Israel. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sangat mengkhawatirkan.

Nina Werkhäuser/dpa/LS/ML