1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Huawei Masuk Daftar Hitam di AS Karena "Ancaman Spionase"

16 Mei 2019

Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan darurat nasional ancaman spionase. Perusahaan-perusahaan AS akan dicegah menggunakan teknologi telekomunikasi asing yang bisa jadi ancaman.

https://p.dw.com/p/3IaF5
China Huawei Filialie in Huaibei
Foto: picture-alliance/dpa/C. Jialiang

Presiden Donald Trump sudah menandatangani instruksi presiden untuk melarang perusahaan-perusahaan AS menggunakan perangkat telekomunikasi yang dibuat oleh "musuh asing" yang dianggap bisa menimbulkan risiko keamanan nasional.

Instruksi itu tampaknya ditujukan pada pemasok perangkat teknologi komunikasi dari Cina, terutama Huawei. Departemen Perdagangan AS diberi waktu 150 hari untuk menyusun peraturan baru menindaklanjuti instruksi presiden tersebut.

"Presiden telah menjelaskan bahwa pemerintahan ini akan melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga Amerika tetap aman dan sejahtera, dan untuk melindungi Amerika dari musuh-musuh asing yang secara aktif dan meningkatkan kegiatan dan mengeksploitasi kerentanan," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Perdagaangan hari Rabu (15/5).

Departemen Perdagagan memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perusahaan-perusahaan yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional atau kepentingan politik luar negeri AS.

Huawei Mate X
Ponsel teknologi 5G terbaru dari Huawei: Mate X yang bisa dilipatFoto: picture-alliance/AP Photo/M. Fernandez

AS tuduh ekspor utama Cina adalah spionase

Pemerintahan Donald Trump memang sudah lama membidik Huawei yang dituding sebagai ancaman keamanan nasional. Huawei antara lain dituduh memasang "pintu belakang" (backdoor) pada perangkat komunikasinya, yang memungkinkan pemerintah Cina memata-matai kegiatan AS. Namun hingga kini belum ada bukti yang ditunjukkan mengenai kemampuan spionase perangkat Huawei di AS.

Instruksi presiden ini adalah "langkah signifikan menuju pengamanan jaringan Amerika," kata Ajit Pai, Ketua Komisi Komunikasi Federal.

Instruksi presiden itu disambut baik oleh Partai Republik, termasuk Senator Nebraska Ben Sasse. "Ekspor utama China adalah spionase, dan perbedaan antara Partai Komunis Cina dan perusahaan 'swasta' Cina seperti Huawei adalah khayalan," kata Ben Sasse kepada kantor berita Reuters.

Huawei kecam pemblokiran pasar

Huawei hari Kamis pagi (16/5) bereaksi dan mengecam langkah pemerintah AS itu sebagai "pemblokiran yang tidak masuk akal" yang diterapkan di pasar AS.

"Membatasi Huawei dari melakukan bisnis di AS tidak akan membuat AS lebih aman atau lebih kuat; sebaliknya, ini hanya akan membatasi AS mendapat alternatif yang lebih murah dari perangkat berharga, membuat AS tertinggal dalam penyebaran teknologi 5G, dan pada akhirnya merugikan kepentingan perusahaan dan konsumen AS sendiri, "kata Huawei dalam pernyataan itu.

AS dan Cina saat ini terlibat dalam perang dagang, di mana kedua negara saling memberlakukan tarif impor tinggi bagi produk impor dari negara yang lain. Pemerintahan Donald Trump juga gencar melobi negara-negara lain, terutama sekutu terdekatnya, untuk tidak menggunakan peralatan Huawei di jaringan komunikasi canggih 5G.

hp/as (rtr, afp, dpa, ap)