1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Prestasi Tim Eropa Turun, Amerika Latin Mendominasi

30 Juni 2010

Piala Dunia 2010 memasuki babak perempat final. Tim-tim Eropa berhasil memberi kejutan, namun kali ini bukan kejutan yang baik. Piala Dunia di Afrika Selatan didominasi Amerika Latin, sementara tim Eropa tidak berkibar.

https://p.dw.com/p/O6ri
Siapakah yang akan membawa timnya merebut tophi tertinggi sepak bola?Foto: DW Montage/dpa

Piala Dunia 2010 bisa dibilang penuh kejutan. Babak final semakin dekat dan hingga kini Piala Dunia Afrika Selatan tidak berpihak pada negara-negara Eropa. Memang masih wajar memasang taruhan bagi tim-tim Eropa seperti Jerman, Belanda atau Spanyol. Namun dominasi negara-negara Amerika Latin yang dimotori Argentina dan Brasil sepertinya menjadi taruhan yang lebih pasti.

Bukan tidak mungkin, tahun 2010 ini tidak akan ada tim Eropa yang berhasil mencapai final. Jika hal ini terjadi, maka fenomena ini menjadi kali pertama dalam 70 tahun.

Hasil-hasil pertandingan hingga babak 16 besar memperlihatkan kalau prestasi tim-tim Eropa tidak konsisten. Sebaliknya, tim-tim Amerika Latin berada diatas angin berkat kemampuan, teknik permainan dan disiplin yang mereka terapkan. Seperti yang diungkaplam mantan pemain tim nasional Jerman Günter Netzer, "Tim Amerika Selatan selalu bermain dengan cantik. Tetapi mereka juga banyak mengalami kekalahan karena tidak disiplin dan taktiknya tidak bagus. Sekarang mereka mulai berubah. Ini buah hasil kerja keras mereka."

Pada awal turnamen terdapat 13 tim Eropa dari total 32 tim. Sedangkan Amerika Latin diwakili oleh 5 tim. Memasuki babak 16 besar, tinggal 6 tim Eropa yang bertahan. Angka terendah dalam sejarah Piala Dunia. Di perempat final, hanya ada 3 tim Eropa, 4 tim Amerika Latin, dan 1 perwakilan dari Afrika.

Kegagalan tim-tim Eropa termasuk Italia, Prancis dan Inggris turut mengejutkan FIFA. Jika biasanya prestasi tim-tim Eropa menurun saat turnamen berlangsung di negara-negara Amerika Latin, kali ini seharusnya cuaca Afrika Selatan yang dingin menjadi keunggulan bagi tim-tim Eropa. Presiden FIFA Sepp Blatter menyampikan satu alasan lain, "Tim-tim di Amerika Selatan mungkin lebih patriotik. Mereka merasa lebih terikat dengan negaranya. Mungkin karena itu mereka bermainnya dengan sepenuh hati."

Amerika Latin mendidik para pemainnya hingga memiliki kemampuan bermain yang hanya bisa diimpikan pemain-pemain Eropa. Kemampuan pemain-pemain Amerika Latin untuk bermanuver dan meloloskan diri dari penjagaan tim lawan tentu menjadi aset terbaik tim. Mereka mampu melewati beragam taktik pertahanan di Piala Dunia kali ini. Kemampuan ini diakui pemain-pemain Eropa, termasuk pemain bintang tim Belanda Arjen Robben.

Kesempatan untuk bermain di klub-klub Eropa juga memberi keunggulan bagi pemain-pemain Amerika Selatan. Kini mereka berbekal disiplin yang melengkapi bakat alamiah mereka. Namun pelatih Argentina Maradona menilai terlalu cepat jika sekarang sudah meremehkan kemampuan tim Eropa.

Carissa Paramita/dpa

Editor: Legowo-Zipperer