1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Proses Pengadilan Kasus NSU Tanpa Media Turki?

Nina Werkhäuser28 Maret 2013

Proses terhadap tersangka teroris Beate Zschäpe dari sel teror Neonazi NSU dimulai17 April 2013 di München. Meskipun 8 korban pembunuhan NSU berasal dari Turki, media Turki tidak terwakili di ruang sidang.

https://p.dw.com/p/1855H
ARCHIV Blick auf das Strafjustizzentrum am 09.01.2013 in der Nymphenburger Straße in München (Bayern), in dem sich das Landgericht I befindet. Dort wird der Prozess gegen Beate Zschäp stattfinden. Das Oberlandesgericht München hat die Anklage gegen die mutmaßliche Neonazi-Terroristin Beate Zschäpe nach Berichten des Berliner «Tagesspiegels», der «Süddeutschen Zeitung» und von «Spiegel Online» in vollem Umfang zugelassen. Damit muss sich die 38-Jährige wegen des Verdachts der Mittäterschaft an den Morden des «Nationalsozialistischen Untergrunds» vor Gericht verantworten.Foto: Marc Müller dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Pengadilan MünchenFoto: picture-alliance/dpa

Para jurnalis Turki tidak mempercayai matanya, saat melihat daftar akreditasi. Di antara media yang mendapat tempat meliput di ruang sidang dalam proses pengadilan kasus sel teror Neonazi "Nationalsozialistischen Untergrund" NSU, tidak ada satu pun jurnalis Turki.

Seluruhnya 50 jurnalis yang  mendapat tempat mengikuti persidangan proses pengadilan terhadap gembong tersangka teroris Beate Zschäpe dan tersangka pembantu kelompok ekstrim kanan NSU di Pengadilan München. Sebagian besar tempat diperoleh harian besar Jerman, kantor berita dan stasiun pemancar terkemuka Jerman. Media internasional hanya sedikit antara lain untuk BBC, bahkan harian New York Times pun tidak dapat tempat.

"Urutan masuknya permohonan" yang menjadi dasar pengolahan akreditasi, demikian kata juru bicara pengadilan. Dia menunjuk, 123 jurnalis mendapat akreditasi tapi hanya 50 yang mendapat tempat di ruang pengadilan. Jika tempat ini tidak diambil, wakil media lainnya dapat mengisinya. Ini birokratis tapi tidak sensitif dan sulit dimengerti, kata para tokoh politik dan perhimpunan jurnalis.

The courtroom where the trial against German Beate Zschaepe a member of the neo-Nazi group National Socialist Underground (NSU) will take place, is pictured in Munich March 15, 2013. An alleged member of the NSU, 38-year-old Zschaepe, will go on trial in Munich in April charged with the murders. The NSU is accused of murdering nine Turkish and Greek immigrants and a policewoman from 2000 to 2007. Two other NSU members committed suicide in late 2011 after a botched bank robbery. It was the discovery of their bodies in a caravan that first brought the connection between the murders over a seven-year period to light. REUTERS/Michael Dalder(GERMANY - Tags: CRIME LAW)
Ruang sidang proses pengadilan kasus NSU di MünchenFoto: Reuters

Melaporkan dari Tangan Pertama

Bagi jurnalis Mustafa Grökem ini jauh lebih dari sekedar pemberitaan proses pengadilan tersebut. Rangkaian pembunuhan bermotif rasisme kelompok NSU adalah hal luar biasa dalam sejarah Jerman.

Ein Plakat der NSU-Opfer hängt am Samstag (25.08.2012) auf dem Neuen Markt vor dem Rathaus in Rostock. Vor dem Rostocker Rathaus haben am Samstagmittag nach Angaben der Stadt mehr als 1500 Menschen bei einer Kundgebung an die ausländerfeindlichen Ausschreitungen im Stadtteil Lichtenhagen erinnert. Foto: Stefan Sauer dpa/lmv +++(c) dpa - Bildfunk+++
Plakat korban pembunuhan NSUFoto: picture-alliance/dpa

"Banyak warga Turki kehilangan kepercayaan terhadap pihak berwenang Jerman. Mereka merasa dikesampingkan dan dikelabui," kata Görkem. Justru dari latar belakang ini dipandang penting agar para jurnalis Turki dapat mengamati langsung proses itu dan memberitakan dari sudut pandangnya.

"Dengan cara ini kepercayaan yang hilang dapat dikembalikan. Jika mereka tidak berada di ruang sidang, maka media Turki harus mengolah informasi dari tangan kedua. Itu tidak membantu pemberitaan", tutur jurnalis itu.

Dari segi perhatian besar, baik kalangan nasional maupun internasional untuk proses ini, 50 tempat bagi jurnalis terlalu sedikit, kritik organisasi Jurnalis Jerman DJV. "Itu tidak memberi kesan bagus bagi kehakiman Jerman," kata Eva Werner wakil juru bicara DJV kepada DW.

Pengadilan kini diminta mencari kemungkinan baru. Yang memungkinkan adalah tayangan proses pengadilan ke ruangan lainnya. Tapi sejauh ini pengadilan menolaknya.

Juga permintaan berkali-kali untuk memindahkan proses pengadilan ke ruang yang lebih besar dipandang tidak mungkin, karena ruang sidang yang dimaksud sudah dirombak dan diperbesar kapasitasnya. Hampir separuh tempat terisi oleh banyak tersangka lainnya dan pengacaranya.

Ditambah tempat-tempat untuk "publik" yang hal ini pun sudah memicu sengketa, karena pengadilan tidak mereservasi tempat untuk Duta Besar Turki dan pengurus HAM dari Parlemen Turki. Ini dikritik ketua komisi pengawas kasus Neonazi -NSU di Parlemen Jerman, Sebastian Edathy. "Tidak pantas jika Dubes Turki harus ditempatkan di daftar tunggu", kritiknya.

Pertentangan Kepentingan Kehakiman dan Media

Bagi pengadilan masalahnya bukan hanya tempat melainkan juga keamanan. Apalagi proses ini menyangkut kelompok ekstrim kanan Jerman "NSU", yang sangat membenci orang asing, yang gembongnya Beate Zschäpe diajukan ke pengadilan.

Kedua komplotnya bunuh diri tahun 2011 ketika polisi sudah hampir menangkap mereka. Daftar kejahatan trio itu: 10 kasus pembunuhan, berbagai serangan bom, perampokan bank dan kasus serangan pembakaran berat. Kasus bermotif kebencian warga asing gagal diungkap aparat keamanan dan dinas rahasia Jerman lebih dari 10 tahun.

Zschäpe, yang selama ini bungkam, dituduh membentuk perhimpunan teroris. Ia diduga tebukti terlibat dalam aktivitas kejahatan NSU. Menurut keterangan pengadilan kini prioritasnya bukan liputan media, melainkan keamanan berlangsungnya proses peradilan.