1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

060911 Italien Spanien

6 September 2011

Menyusul Italia, serikat buruh Spanyol demonstrasi massal menentang perampingan anggaran belanja negara.

https://p.dw.com/p/12U49
Foto: dapd

Aksi-aksi protes di Spanyol selama ini tampak teredam,  meskipun pekan lalu beberapa ratus orang "murka“ turun ke jalan. "Bila rakyat bersatu, tak ada jalan untuk menyalibinya“. Begitu lantun seorang pengikut  "gerakan protes 15 Mei" yang kinipun berdemonstrasi, sementara serikat-serikat buruh menggelar serangkaian pertemuan kecil.

Namun perkutatan sebenarnya berlangsung dalam parlemen. Partai-partai kecil mengritik tajam proses cepat yang dipaksakan oleh kedua partai besar Spanyol untuk mengubah konstitusi agar meliputi penghentian utang. Kenyataannya, tak banyak orang yang beranggapan  bahwa Senat akan menolak perubahan konstitusi. Ataupun, bahkan mendorong penyelenggaraan referendum mengenainya.   Awal pembatasan utang sebenarnya sudah bergulir.

Lebih penting membuka lapangan kerja

Meski begitu,  Selasa malam (06/09) seruan berdemonstrasi terdengar lantang dari sekitar 200 serikat buruh dan kelompok lainnya. Ignacio Toxo, Ketua Serikat Buruh Comisiones Obreras mengakui bahwa anggaran belanja negara yang seimbang memang patut diupayakan, tapi tidak mendadak dan tidak dengan pengorbanan yang terlampau besar. Saat ini yang lebih penting adalah memicu ekonomi agar terbuka lapangan kerja. Masalahnya bukan hanya kesalahan dalam negeri, begitu pendapat Ignacio Toxo. Tambahnya, "Kita harus melihat bahwa tidak mungkin ada matauang bersama, bila tidak ada kebijakan ekonomi yang sama. Dalam hal ini harus ada pemerintahan ekonomi. Tapi penerbitan Eurobonds justru diblokir oleh Jerman. Padahal ini bisa menghentikan spekulasi. Lalu menjamin stabilitas ekonomi Spanyol, Italia, Portugal dan negara-negara lainnya.“

"Hapus pembatasan hutang"

Serikat-serikat buruh menuntut digelarnya referendum yang menentukan pengubahan konstitusi. Permohonan itu didukung oleh 35 anggota parlemen. Namun prospeknya tidak bagus, karena 27 orang diantaranya bukan anggota kedua partai besar yang mendorong perubahan konstitusi itu. Dengan aksi protes Selasa malam, kalangan serikat buruh berharap bisa menggerakkan anggota parlemen dari kubu sosial untuk membelot.

Sementara di Italia, aksi protes juga berlangsung  terkait politik penghematan yang dicanangkan pemerintah. "Di mana tanggung jawab pemerintah ini, yang sehari-harinya bicara seakan-akan memikirkan nasib negara, tapi di malam hari mencuri hak-hak para pekerja“.

Begitu Susanna Cammusso, Ketua Serikat Buruh berhaluan kiri Cgil, yang berhasil menghimpun 10.000 orang untuk memprotes paket penghematan pemerintahan Berlusconi. Aksi itu melumpuhkan sebagian besar Italia. Di berbagai tempat, terpampang keterangan „tutup karena mogok.“

Reinhard Spiegelhauer / Edith Koesoemawiria
Editor: Dyan Kostermans