1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Psikolog Bantu Korban Topan Filipina

14 November 2013

Puluhan psikolog mulai bekerja di lokasi bencana untuk membantu korban mengatasi masalah kejiwaan akibat trauma yang dideritanya. Topan di Filipina adalah bencana terparah yang pernah dialami negara itu.

https://p.dw.com/p/1AHNR
Foto: Nicolas Asfouri/AFP/Getty Images

Para psikolog khawatir akan dampak dari bencana topan Haiyan bagi para warga Filipina. Walau misalnya luka fisik sudah mulai sembuh, masalah kejiwaan tidak bisa disepelekan. Kerusuhan dan penjarahan terjadi. Termasuk menyerbu gudang beras yang menewaskan delapan orang.

"Dua toko besar dijarah. Mereka melakukannya bukan hanya karena makanan, tetapi lebih merupakan reaksi psikologis," ujar Annabelle de Veyra, pimpinan departemen kesehatan di daerah bencana, kepada kantor berita AFP. "Karakter penduduk Tacloban tidak seperti itu. Mereka membutuhkan bantuan psikologis."

55 anggota tim psikolog dari departemen kesehatan tiba di Tacloban untuk membantu 220.000 warga kota bangkit kembali dari tragedi bencana yang menelan ribuan nyawa.

Banyak kisah menyedihkan yang bermunculan di media dari Tacloban. Seperti orang tua yang harus meninggalkan mayat anaknya sendiri agar bisa lari menyelamatkan diri. Mereka yang selamat secara fisik sering mengalami trauma setelah melihat mayat bergelimpangan di tepi jalan atau kehancuran kota yang luar biasa.

Fokus para pakar dari departemen kesehatan adalah "intervensi psikologis" yang termasuk terapi dan sesi konsultasi perorangan dan kelompok. De Vayra mengatakan, banyak korban yang selamat butuh mengungkapkan perasaan mereka untuk mengatasi reaksi psikologi usai bencana alam tersebut.

Menurutnya, trauma psikologis usai bencana sebesar itu mempengaruhi sikap sehari-hari dan pengambilan keputusan. "Disini, mereka hanya berjalan tanpa arah. Jika ada antrian panjang, mereka langsung turut mengantri. Para penjarah juga tidak hanya mengambil makanan, tetapi juga peralatan rumah tangga besar yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Seperti lemari es dan mesi cuci. Mereka mengambil semuanya. Ini efek psikologis."

vlz/hp (afp, rtr)