1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220311 Putin Medwedew

23 Maret 2011

PM Rusia Putin dan Dimtri Medvedev adu argumen terkait haluan politik Rusia di Libya. Sebuah polemik yang menggambarkan politik baru dalam negeri Rusia?

https://p.dw.com/p/10gN4
Siapa yang memegang kendali pemerintah di Rusia. Putin atau Medvedev?Foto: dapd

Pakar politik Wladimir Prilowskij mengatakan, skenario terbaru tersebut merupakan bagian dari permainan politik yang dirancang oleh Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin sendiri. Apapun yang tertera dalam konstitusi, pada kenyataannya Putin yang menentukan politik luar negeri Rusia.

„Di barat Putin harus mempresentasikan citra seorang juru damai. Karena itu juga, Rusia memilih abstain dalam voting di Dewan Keamanan PBB. Tetapi, sejak perang Yugoslavia, di dalam negeri kubu yang menentang campur tangan Amerika Serikat dan barat dalam urusan dalam negeri manapun semakin besar dan kuat. Langkah apapun yang akan diambil Kremlin, harus dipertimbangkan sesuai dengan keinginan masyarakat Rusia. Nampaknya Moskow memikirkan situasinya dengan realistis. Apapun yang terjadi, pertempuran pasti dilancarkan. Mungkin juga Rusia, khususnya Kremlin dapat mengambil keuntungan besar dari krisis ini, misalnya dengan naiknya harga minyak.“

Pernyataan Vladimir Putin tidak ditujukan khusus kepada barat, tetapi kepada rakyat Rusia. Hal ini juga dikatakan oleh Ketua Yayasan Politik di St. Petersburg, Mikail Winogradow. Ia menilai telah tercipta kualitas baru pada debat politik di dalam negeri Rusia.

„Menurut saya, hal terpenting yang terlihat jelas dalam polemik Putin-Medvedev, adalah terjadinya perubahan politik dalam negeri. Dulu konflik seperti itu tidak pernah dibahas secara terbuka.“

Bagi Winogradow, Putin tidak berusaha untuk menutup-nutupi pernyataannya. Melainkan memproyeksikan sikap barat terhadap pemerintah rezim otoriter dalam porsi yang lebih tajam dibanding apa yang dilakukan oleh Presiden Medvedev. Sehingga Putin lebih menonjol daripada Medvedev, tutur pakar politik Sergej Tschernjachowskij.

„Medvedev semakin jarang memikirkan kepentingan Rusia dan lebih mengutamakan citranya di mata barat. Saya bukan penggemar Putin, tetapi saya pikir, lebih baik mempunyai seorang diktaktor yang mencerminkan kepentingan masyarakatnya daripada seekor anjing manja yang naiv.“

Pakar politik lain Dmitrij Orlow mempunyai penilaian yang berbeda. Jika melihat dengan lebih cermat, sebenarnya tidak ada perbedaan pendapat antara Putin dan Medvedev terkait politik Rusia untuk Libya.

„Haluan Rusia sudah ditetapkan dan akan diwujudkan. Hanya saja ada metode berbeda untuk menggambarkan haluan itu. Ada kalangan tertentu yang mempunyai kepentingan untuk menunjukkan, bahwa Medvedev dan Putin tidak mewakili haluan yang sama. Sikap Presiden Medvedev terhadap barat sangat terbuka, sementara PM Putin lebih tegas. Saya pikir, pernyataan Putin benar, bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB tidak membenarkan semua tindakan. Seharusnya resolusi itu lebih banyak mengatur tindakan dan target yang konkrit.“

Jegor Winogradow/Andriani Nangoy

Editor: Agus Setiawan