1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin: Permainan Politik Eropa Ganggu Kinerja EADS

DPA/Reuters/SZ/AP11 Oktober 2006

Rontoknya saham industri penerbangan Eropa (EADS) turut membuat geram Vladimir Putin yang salah satu bank-nya baru saja membeli saham perusahaan tersebut.

https://p.dw.com/p/CJa7
Vladimir Putin dalam pertemuannya dengan kanselir Jerman, Angela Merkel
Vladimir Putin dalam pertemuannya dengan kanselir Jerman, Angela MerkelFoto: AP

Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan kritik tajam kepada negara-negara Eropa sehubungan dengan kuatnya perngaruh politik di industri penerbangan Eropa EADS. Demikian dikatakan Putin dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman, Süddeustche Zeitung. „EADS bukan perusahaan yang ideal. Mereka harus memperkuat struktur ekonomi pasarnya. Dan tidak lagi disetir oleh haluan poltik sejumlah negara seperti yang terjadi saat ini.“ Ujarnya.

Menurut Putin, Permaian Politik antara Jerman dan Peranc s sebagai pemegang saham terbesar dapat mengganggu kinerja EADS dan membuat perusahaan itu menjadi tidak efisien. „Kami tidak ingin mempertaruhkan banyak hal untuk hanya ikut bermain di industri ini. Tidak akan ada sikap permusuhan dalam pengambil-alihan saham EADS.“ Tandasnya lagi kepada Süddeustche Zeitung.

Sebelumnya bank Rusia, Vneshtorgbank yang sebagian sahamnya dikuasai pemerintah membeli 5, 02 persen saham EADS pada bulan agustus lalu. Melalui pembelian saham tersebut, Moskow mendesak diberikannya hak untuk ikut memutuskan masa depan EADS. Sampai saat ini, Perancis dan Jerman menolak tuntutan tersebut.

Putin juga menekankan, bahwa syarat bagi sebuah kerjasama industri adalah kesepakatan dengan pemegang saham terbesar. „Kalau kami juga telah menanamkan modal dalam proyek ini, maka kami pun harus berbicara dengan semua partner, bagaimana seharusnya perusahaan ini dijalankan.“ Katanya.´

Permainan politik di tubuh EADS memang kerap mengundang kritik. Sampai saat ini, EADS berada di bawah pengaruh kuat kebijakan poltik Jerman dan Perancis. Jerman dengan perusahaan DaimlerChrysler-nya adalah pemegang saham terbesar dengan 22,3 persen. Disusul oleh pemerintah Perancis dengan 15 persen, dan sebuah perusahaan Perancis, Lagardere, dengan 7, 5 persen.