1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putra Mahkota Arab Saudi: Israel Punya Hak Atas Tanah Air

3 April 2018

Dalam wawancara dengan majalah The Atlantic, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan, Israel dan Palestina berhak memiliki tanah air sendiri. Belum pernah ada pejabat senior Arab Saudi yang menyatakan begitu.

https://p.dw.com/p/2vOT0
USA UN New York - Prinz Mohammed bin Salman Al Saud
Foto: Getty Images/AFP/B. R. Smith

"Israel dan Palestina punya hak untuk memiliki tanah air sendiri", kata Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam sebuah wawancara dengan majalah AS The Atlantic. Inilah untuk pertama kalinya, seorang pejabat tinggi Arab Saudi secara eksplisit mengakui hak eksistensi Israel.

Ditanya apakah "orang-orang Yahudi memiliki hak untuk (mempunyai) negara di setidaknya sebagian dari tanah air leluhur mereka," Mohammed bin Salman menjawab: "Saya percaya, orang Palestina dan Israel memiliki hak untuk memiliki tanah mereka sendiri."

Putra mahkota berusia 32 tahun itu menambahkan: "Kita harus memiliki perjanjian damai (antara Palestina dan Israel) untuk menjamin stabilitas bagi semua orang."

Membaiknya hubungan Arab Saudi-Israel

Arab Saudi sampai saat ini tidak secara resmi mengakui eksistensi Negara Israel dan menyatakan, normalisasi hubungan kedua negara hanya mungkin jika Israel menarik klaimnya atas wilayah Palestina yang direbutnya selama perang Arab-Israel tahun 1967.

Pernyataan Muhammed bin Salman dalam wawancara yang dirilis hari Senin (2/4) itu menandai perubahan wacana dalam hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel. Kedua negara secara informal telah melakukan pendekatan, terutama dalam menghadapi pengaruh Iran di kawasan, yang dianggap sebagai musuh bersama.

Arab Saudi membuka wilayah udaranya bulan Maret lalu untuk pertama kalinya bagi penerbangan komersial ke Israel. Seorang anggota Kabinet Israel November tahun lalu mengkonfirmasi spekulasi tentang adanya "saluran komunikasi tidak resmi" antara kedua negara.

Status situs Al Aqsa harus dipastikan

Berbicara dengan The Atlantic, pangeran Salman mengatakan dia tidak memiliki "keberatan" jika orang Israel dan Palestina tinggal bersama-sama di suatu wilayah seperti saat ini. Tetapi setiap penyelesaian antara Israel dan Palestina perlu memastikan status dan perlindungan situs suci utama Islam di Yerusalem, yaitu masjid Al Aqsa.

Putra Mahkota Arab Saudi yang disiapkan untuk mengantikan ayahnya Raja Salman yang sudah berusia 82 tahun, mengatakan: "Ini adalah situasinya sekarang. Kami tidak memiliki keberatan apa-apa terhadap orang lain."

Mohammed bin Salman belakangan melakukan berbagai langkah reformasi di negaranya. Riyadh telah mendukung prakarsa solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Tetapi inilah untuk pertama kalinya seorang pejabat puncak Arab Saudi secara eksplisit mengakui hak Israel atas wilayah di kawasan itu.

hp/as (afp, rtr)