1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

030212 Tibeter Solidarität

7 Februari 2012

Aksi bakar diri di Tibet berlanjut, menyusul demonstrasi yang dihadapi militer Cina dengan kekerasan. Pemerintah eksil menyerukan aksi solidaritas global.

https://p.dw.com/p/13yd6
Lobsang Sangay dan Dalai LamaFoto: AP

Perdana Menteri pemerintahan eksil Tibet, Lobsang Sangay, menyerukan dalam pesan video terbuka di internet agar Rabu ini (08/02) seluruh dunia bersolidaritas pada Tibet dengan melakukan aksi menyalakan lilin.

"Mari mengirim pesan yang nyaring dan jelas kepada pemerintah Cina bahwa kekerasan dan pembunuhan terhadap rakyat Tibet yang tak berdosa, tidak bisa diterima. Saya mohon semua orang melakukannya secara damai, sesuai hukum di masing-masing negara dan bermartabat“, kata Lobsang Sangay.

Situasi di Tibet dan provinsi-provinsi perbatasan meruncing. Akhir Januari, warga Tibet melakukan sejumlah aksi protes terhadap pemerintah di kawasan barat daya Cina yang tertutup bagi wartawan asing. Menurut organisasi eksil Tibet sedikitnya lima demonstran tewas ditembak aparat Cina. Beijing mengatakan dua tewas dan bahwa demonstran menyerang polisi dan tentara.

"Operasi pendidikan patriotik"

Situasi di kawasan sangat tegang, kata Harriet Beaumont dari organisasi Free Tibet yang berkedudukan di London. "Aksi protes terjadi dan seperti Anda tahu bahwa kawasan itu hampir seluruhnya ditutup. Perlawanan warga Tibet meningkat dan pemerintah Cina menghadapinya dengan semakin keras." 

Indien China Tibet Tibeter zündet sich vor Botschaft in Neu Delhi an
Polisi berusaha memadamkan api yang melalap celana warga eksil Tibet di depan Kedubes Cina di New DelhiFoto: AP

Sejak Maret tahun lalu berlangsung gelombang aksi bakar diri. Menurut Radio Free Asia, Jumat pekan lalu tiga warga Tibet di provinsi Sichuan kembali membakar diri. Dengan demikian, jumlah aksi bakar diri naik menjadi 19, kebanyakan dari mereka tewas.

Salah satu lokasi utama konflik antara warga Tibet dan aparat Cina adalah biara Kirti di kota Ngaba, provinsi Sichuan. Di biara ini terjadi 10 aksi bakar diri.  Maret tahun lalu, biara yang menampung hampir 2.000 biksu itu ditutup. Menurut kelompok eksil Tibet, sekitar 300 biksu dibawa oleh aparat Cina ke tempat yang tidak diketahui. Sampai kini beberapa belum kembali. Pemerintah Cina mengatakan tengah dilakukan "operasi pendidikan patriotik" bagi biksu dan biksuni Tibet.

Tahun baru tanpa pesta

Dalam pesan videonya, PM pemerintah eksil Tibet Lobsang Sangay menuntut kepada pemerintah Cina untuk meninggalkan cara-cara kekerasan. "Anda tidak akan pernah memadamkan keluhan sejati rakyat Tibet dan memulihkan stabilitas di Tibet dengan kekerasan dan pembunuhan. Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah Tibet dan mewujudkan perdamaian abadi adalah dengan menghormati hak-hak rakyat Tibet dan berdialog.“

Tibet China Tibeter Protest Demonstration Gewalt Indien
Biksu Tibet melakukan aksi lilin di Dharamsala, India, sambil membawa foto warga yang diduga ditembak militer CinaFoto: AP

Tahun baru Tibet akan jatuh pada 22 Februari mendatang. Merujuk pada peristiwa yang belakangan terjadi, Lobsang Sangay menyerukan kepada warga Tibet di Cina untuk hanya menjalankan ritual keagamaan sesuai kebiasaan yang berlaku dan tidak merayakannya dengan berpesta.

Sementara itu, aparat keamanan cina memperketat kontrol terhadap biara-biara Tibet. Tindakan tegas harus diambil terhadap kaum "separatis" dari "klik Dalai Lama", terang Sekjen Partai Komunis di ibukota Tibet Lhasa, Qi Zhala, Senin pekan lalu (31/02). Redanya ketegangan di Tibet dan provinsi di perbatasan tampaknya masih jauh dari bayangan.

Christoph Ricking/ Renata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk