1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

260211 Irland Wahlen

27 Februari 2011

Dalam pemilu di Irlandia, seperti dugaan awal partai Fine Gael menang. Tetapi partai itu butuh mitra koalisi dan seperti pemerintahan yang lalu, tetap harus menjalankan program penghematan

https://p.dw.com/p/10QKq
Ketua Fine Gael, Enda KennyFoto: dapd

Pemilih di Irlandia ibaratnya balas dendam. Melalui perubahan bersejarah dalam tradisi politik negara itu, partai pemerintah Fianna Fail seperti mendapat tamparan. Partai konservatif itu hanya mendapat 15% suara. Itupun karena warga daerah pedesaan masih setia dengan partai itu. Jika tidak, jumlahnya lebih sedikit lagi.

Partai yang paling banyak meraup suara adalah Fine Gael yang berhaluan tengah-kanan. Ketuanya Enda Kenny, akan menjadi PM Irlandia yang baru. Ia terutama menekankan tema-tema reformasi ekonomi, "Irlandia harus kembali bangun. Kami hendak menginvestasikan tujuh milyar untuk menciptakan 100.000 lapangan kerja. Juga untuk infra struktur air, telekomunikasi dan energi yang terbarukan.“

Untuk itu Fine Gael mengharapkan bantuan secepatnya dari para pemilih, untuk menurunkan kuota pengangguran sebesar 14%. Namun di tengah kegembiraan karena kemenangan, manajer kampanye Ian O'Connor juga memperingatkan untuk hati-hati, "Sebagai sebuah partai, kami berusaha untuk tidak memberikan harapan kosong kepada rakyat. Kami berusaha jujur.“

Sebuah janji lain yang disampaikan Enda Kenny dalam kampanye juga tidak akan mudah dilaksanakan. Ia berjanji akan merundingkan kembali kesepakatan dana penyelamatan Uni Eropa, dalam kerangka kerjasama Eropa.

Tujuan Kenny adalah penurunan suku bunga 5,8% yang dianggap terlalu tinggi bagi banyak warga Irlandia. Dengan tuntutan itu, ia berarti harus mengimpor lebih banyak, dan sikap kerasnya terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menetapkan pajak rendah bagi perusahaan kemungkinan besar tidak akan menolongnya untuk mencapai tujuan.

Irland Wahl 2011
Foto: picture-alliance/dpa

Tetapi Irlandia menginginkan pergantian pemerintah lebih dari apapun juga. Untuk itu, figur Enda Kenny bahkan tidak memainkan peran besar. Pemilih memaksa Kenny untuk berkoalisi dengan Partai Buruh yang berada di posisi kedua. Fine Gael jelas tidak mendapat suara mutlak dan harus bekerjasama dengan partai lain. Tetapi bagaimana caranya? Membentuk semacam koalisi besar? Seorang anggota Partai Buruh Irlandia mengatakan, tentu tidak salah untuk mengadakan kompromi. Sebaliknya salah, jika kedua partai tidak berunding.

Partai Buruh akan menjadi pihak yang mengusahakan keringanan sosial bagi program penghematan ketat yang harus dihadapi rakyat Irlandia empat tahun mendatang. "Kami akan memberikan jaminan bahwa rakyat tidak kehilangan rumah mereka akibat resesi ini, jika mereka tidak mampu lagi membayar kredit“, itulah janji ketua Partai Buruh, Eamon Gilmore.

Jumlah keikutsertaan dalam pemilu lebih dari 70%. Ini menunjukkan, bagi banyak warga Irlandia pemilu ini sangat penting. Mereka ingin menutup masa lalu dan melangkah ke awal baru.

Barbara Wesel/Marjory Linardy
Editor: Edith Koesoemawiria