1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rakyat Spanyol Tuntut Reformasi Sistem Politik dan Ekonomi

24 Mei 2011

Aksi pembangkangan warga di Spanyol bukan peristiwa kebetulan. Rakyat sudah kehilangan kepercayaannya terhadap politik.

https://p.dw.com/p/11MmL
Aksi demonstrasi di Granada menuntut reformasi menyeluruh.Foto: picture-alliance/dpa

Gelombang aksi protes di Spanyol serta dampaknya bagi pemerintahan partai Sosialis menjadi tema komentar dalam tajuk sejumlah harian internasional.

Harian independen Perancis Le Monde dalam tajuknya berkomentar : Tidak mengherankan jika gelombang aksi demonstrasi melanda Spanyol, karena krisis pengangguran meroket dari 8 menjadi 20 persen dan lapangan kerja kecil-kecilan para drop out universitas, yang selama ini dapat menghidupi mereka, dirampas. Tidak ada di negara Eropa manapun, dimana kelompok ekstrim kanan dan gerakan populis melancarkan kritik sehebat itu. Para pakar ilmu politik di Madrid, Barcelona dan Sevilla mengajukan daftar tuntutannya. Reformasi undang-undang pemilu dan Senat serta kritik terhadap sistem dua partai. Bisa jadi, inilah pelajaran dari kebangkitan di dunia Arab yang diterapkan di Eropa. Jika rakyat dalam sistem kediktatoran dapat memaksakan reformasi, artinya juga terbuka kemungkinan hal itu dilakukan dalam sistem demokrasi.

Harian Austria Der Standard dalam tajuknya berkomentar : Jutaan warga Spanyol kehilangan kepercayaannya terhadap politik. Rakyat merasa tidak terwakili oleh partai-partai, dimana dalam daftar calonnya terdapat kandidat yang korup. Hal itu mendorong sukses gerakan “demokrasi sejati, sekarang juga“ yang menemukan jalanan sebagai platformnya. Apa yang akan dihasilkan dari revolusi Spanyol itu, tidak ada yang mengetahuinya. Tapi kembali bungkam, dipastikan tidak akan terjadi lagi. Apa yang kita alami di Spanyol adalah, dimulainya aksi kelompok oposisi di luar parlemen melawan sebuah sistem yang terus menerus kehilangan kredibilitasnya.

Harian Spanyol El Periodico de Catalunya menulis komentar mengenai kekalahan partai Sosialis dalam pemilu regional baru-baru ini serta konsekuensinya. Menimbang kekalahan besar partai Sosialis, dapat dimengerti mengapa partai Konservatif menuntut pembubaran parlemen dan digelarnya pemilihan umum baru. Paling tidak, PM Jose Luis Rodrigues Zapatero harus mengumumkan pengunduran dirinya. Dalam situasi normal, anjloknya perolehan suara partai pemerintah, merupakan alasan cukup kuat untuk menggelar pemilihan umum yang dimajukan. Akan tetapi di pasar keuangan terdapat kecemasan besar akibat gagalnya pertolongan bagi Yunani. Ditakutkan akan terjadi serangan baru terhadap perekonomian Spanyol. Yang paling baik adalah, partai Sosialis dan Konservatif segera menyepakati tanggal bagi digelarnya pemilihan umum baru.

Terakhir harian Jerman Frankfurter Rundschau berkomentar : Partai Konservatif menjadi pemenang pemilu regional yang digelar hari Minggu lalu. Pesan yang disampaikan pemilih cukup jelas. Setelah krisis selama tiga tahun, warga Spanyol tidak mempercayai lagi pemerintahan Sosialis dari PM Jose Luis Rodrigues Zapatero, yang menjerumuskan negaranya pada kesengsaraan. Rakyat menghendaki pergantian pemerintahan. Di Spanyol muncul keresahan mendasar, menyangkut sistem ekonomi dan politik, yang menyebabkan lima juta pengangguran dan kenaikan pajak serta pemotongan jaminan sosial, sementara penyebab krisisnya tetap tidak menanggung akibatnya.

Agus Setiawan/dpa/afp

Editor : Dyan Kostermans