1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rapor Buruk Untuk Politik Persenjataan

7 Oktober 2014

Menteri pertahanan Jerman mengaku banyak kekurangan dan keteledoran terkait proyek perlengkapan militer. Penyebabnya kesalahan pada kedua belah pihak, Bundeswehr dan industri senjata.

https://p.dw.com/p/1DQNp
Bundeswehr Reparatur Schützenpanzer ARCHIV 2012
Foto: Johannes Eisele/AFP/Getty Images

Menteri pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen menerima resmi rapor buruk yang disusun pakar independen, menyangkut pengadaan perlengkapan tempur dan logistik bagi angkatan bersenjata Jerman-Bundeswehr, Senin (06/10). Laporan media menyebutkan, dalam rapor dirinci 140 masalah dan risiko dalam proyek-proyek militer bernilai besar.

Terutama dikecam kelemahan pemerintah, yang tidak mampu menekan industri perlengkapan militer untuk menepati jadwal waktu, biaya serta target kinerja. Menteri von der Leyen mengakui; banyak proyek besar selesai terlambat dan menjadi jauh lebih mahal. "Dalam menangani proyek besar, Bundeswehr terlihat kewalahan," ujar dia. Ditegaskan juga akan disussun daftar ganti rugi.

Analisa perlengkapan militer dari penilai independen itu digagas menteri von der Leyen sekitar dua bulan setelah ia memangku jabatan. Tujuannya, memberikan gambaran jelas menyangkut masalah yang berulangkali muncul dalam pemesanan persenjataan militer.

Proyek bermasalah

Akibat proyek-proyek militer bernilai besar yang tersangkut masalah, tahun ini saja menurut taksiran media Jerman, pemerintah akan dirugikan sekitar 400 juta Euro. Daftarnya cukup panjang, mulai dari pesawat angkut Airbus M400 hingga pesawat mata-mata tidak berawak "Euro Hawk".

Analisa terhadap 7 proyek penyediaan alat utama sistem pertahanan dan 2 rencana proyek, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk optimalisasi manajemen baik di tingkat nasional maupun internasional. Rencana proyek pesawat drone Euro Hawk tetap dibela menteri pertahanan, dengan alasan masalahnya terkait teknologi, yang masih diperlukan.

Laporan media juga masih menunjukkan adanya masalah kualitas pada senapan serbu standar MG3. Berbagai berita negatif dilansir beberapa minggu belakangan, terkait kendala teknis dalam pengiriman senjata kepada kaum Kurdi di utara Irak dan dalam bantuan memberantas wabah Ebola di Afrika Barat.

Walau menghadapi beragam masalah, menteri pertahanan von der Leyen menegaskan, Jerman tetap memiliki lebih banyak tanggung jawab dalam mengatasi krisis di seluruh dunia. "Dalam jangka menengah, kami harus berbuat lebih banyak, dan itu memerlukan uang;" tegas menteri pertahanan Jerman.

as/vlz (rtr,dpa,afp)