1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Remaja Perempuan Lawan Taliban

Esther Felden11 Oktober 2012

Karena ia secara terbuka menentang Taliban, remaja perempuan Pakistan yang berusia 14 tahun ditembak dan luka berat. Kejadian itu memunculkan kemarahan di dunia.

https://p.dw.com/p/16NVm
Pakistan / Malala Yousufzai / Swat Valley

"Kemarin saya bermimpi buruk. Dalam perjalanan pulang dari sekolah saya mendengar seorang pria berkata, 'Kamu akan saya bunuh.'" Begitu ditulis Malala Yousafzai, seorang murid perempuan Pakistan dan aktivis perdamaian yang ketika itu baru berusia 11 tahun, dalam blog yang ditulisnya bagi media Inggris BBC. Empat tahun setelah itu, gadis dari lembah Swat yang terkenal di seluruh Pakistan benar-benar ditembak di bagian kepala dan bahu ketika dalam perjalanan pulang sekolah.

Saat itu, Selasa 9 Oktober 2012, bus sekolah yang ditumpanginya diserang orang bersenjata. “Kami sudah duduk di kendaraan, ketika seorang pria datang dan bertanya, siapa yang bernama Malala,“ begitu diceritakan teman Malala, Shazia, kepada Deutsche Welle. Shazia juga cedera dalam serangan itu. "Orang itu kemudian mulai melepaskan tembakan.“

Sekarang Malala berada di rumah sakit Peshawar. Setelah operasi yang sukses, menurut media Pakistan hidupnya kini tidak terancam lagi. Para ahli bedah mengeluarkan peluru yang berada di dekat tulang belakangnya. Malala masih berada dalam keadaan kritis, tetapi bisa diangkut. Demikian dilaporkan harian "Pakistan Today", berdasarkan keterangan seorang dokter yang mengobatinya. Seorang anggota keluarga Malala yang berada di rumah sakit menyebut kekerasan itu sebagai tindakan pengecut. "Pemerintah harus menjamin bahwa tindakan seperti itu tidak terulang lagi. Malala adalah duta perdamaian dari lembah Swat.“

Pakistan President Asif Zardari attends the opening session of the heads of state meeting on Afghanistan at the NATO Summit in Chicago, May 21, 2012. REUTERS/Bob Strong (UNITED STATES - Tags: POLITICS MILITARY)
Presiden Asif Ali ZardariFoto: Reuters

Muda dan Berani

Segera setelah kejadian itu, Taliban menyatakan diri bertanggungjawab. "Anak perempuan itu berorientasi pada barat, karena itu dia menjadi sasaran kami", kata jurubicara Taliban. Serangan itu juga menjadi peringatan bagi yang lain untuk tidak mengangkat suara terhadap Taliban.

Di blognya, yang ia buat tahun 2009 bagi BBC, Malala melaporkan kekerasan Taliban di lembah Swat.

Setelah itu ia juga beberapa kali muncul dalam film dokumenter. Karena perjuangannya, tahun lalu ia mendapat penghargaan perdamaian pertama yang diberikan pemerintah Pakistan. Selain itu ia juga dinominasikan untuk mendapat penghargaan perdamaian internasional kategori anak-anak. "Malala Yousafzai menjadi ancaman bagi Taliban, karena ia jadi contoh istimewa," dijelaskan penulis dan pejuang hak perempuan Pakistan, Zahinda Hina. "Taliban menyerang Malala untuk menunjukkan, apa yang terjadi terhadap orang-orang yang berani mengikuti langkahnya,“ ditambahkan Hina.

epa03426510 A picture made available on 09 October 2012 shows Malala Yousafzai in Islamabad, Pakistan, 08 March 2012. Malala Yousafzai, a Pakistani teenager who won international praise for advocating girls_ education despite Taliban threats was shot and wounded by unknown gunmen in Swat on 09 October 2012. Pakistan awarded her the first-ever National Peace Award last year in recognition for her struggle for girls_ education, which the Taliban banned after seizing control of the Swat valley. She was also nominated for the International Children's Peace Prize. EPA/T. MUGHAL +++(c) dpa - Bildfunk+++ pixel
Malala YousafzaiFoto: picture-alliance/dpa

Perjuangan utama Yousufzai terutama terhadap diskriminasi anak perempuan. Setelah Taliban di tahun 2007 menguasai lembah Swat, yang dianggap tempat persembunyian anggota jaringan teror Al Qaida, banyak sekolah bagi anak perempuan ditutup dan dirusak, di antaranya sekolah Malala. Ia memutuskan, untuk tidak mengalah pada tekanan dan berjuang bagi hak-hak anak perempuan. 2009 terjadi operasi militer besar-besaran. Sejak saat itu, lembah Swat menurut klaim pemerintah Pakistan telah "bebas" dari Taliban. Tetapi serangan Taliban masih sering terjadi.

Kritik Tajam dari Badan Resmi

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengutuk serangan terhadap Malala Yousufzay dan menekankan, serangan itu tidak akan melemahkan tekad untuk memerangi Taliban. Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Menteri Penerangan Mian Iftikhar Hussain, juga menyerukan rakyat untuk memerangi Taliban. "Pemerintah, militer dan rakyat Pakistan harus bersatu dan bersama-sama memerangi terorisme."

Armed Pakistani Taliban with rocket-propelled grenade launchers RPG patrol outside the scenic the Swat valley near Buner district in Pakistan, 11 April 2009. The Taliban earlier entered Sultanwas village and burned TV sets, portraits and DVD?s terming it un-Islamic. EPA/RASHID IQBAL +++(c) dpa - Bildfunk+++
Taliban di PakistanFoto: picture alliance/dpa

Kini, menurut harian "Pakistan Today", persiapan bagi pemindahan Malala ke sebuah klinik di Dubai sudah berakhir. Di Dubai ia akan mendapat perawatan lebih lanjut.