1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Remajakan Senjata Nuklir, Negara Adidaya Waspadai Konflik

26 September 2015

Kendati banyak berkurang, persediaan senjata nuklir yang dimiliki sembilan negara dimodernisasi buat menangkal ancaman baru. Saat ini sekitar 1800 hulu ledak nuklir berada dalam status siaga.

https://p.dw.com/p/1FhFl
Russland Topol-M Rakete in der Nähe von Moskau 28.02.2014
Foto: Reuters

Cadangan hulu ledak nuklir di dunia tahun ini tercatat turun menjadi 15.850, kebanyakan karena kebijakan Amerika Serikat dan Rusia. Temuan tersebut diumumkan oleh lembaga penelitian asal Swedia, Stockholm Peace Research Institute (SIPRI).

Namun begitu SIPRI juga mengklaim kedua negara adidaya dan tujuh negara lain yang memiliki senjata nuklir terus memodernisasi alat perangnya. Secara keseluruhan, jumlah hulu ledak nuklir tahun ini berkurang sebanyak 500 buah dari tahun 2014. Jumlah tersebut mencakup hulu ledak aktif, yang tersimpan atau yang siap dinonaktifkan.

Selain kedua negara tersebut, Inggris, Perancis, Israel, Korea Utara, Cina, India dan Pakistan juga termasuk ke dalam kelompok elit negara berkekuatan nuklir. "Kabar baiknya jumlah senjata nuklir terus berkurang," kata peneliti SIPRI, Shannon Kile.

Nuklir Sebagai Tumpuan Strategi Keamanan

"Kabar buruknya semua negara yang memiliki senjata nuklir terus melakukan peremajaan, entah itu dengan memodernisasi atau membangun sistem baru," imbuhnya. Sekitar 90%persediaan hulu ledak nuklir di dunia dimiliki oleh Rusia dan AS.

Tercatat AS memiliki 7260 dan Rusia memiliki 7500 hulu ledak nuklir. Menurut temuan SIPRI, AS, Rusia, Inggris dan Perancis memiliki sekitar 4300 senjata nuklir yang siap beroperasi, 1800 di antaranya berada dalam situasi siaga.

Betapapun juga senjata nuklir masih menjadi "tumpuan utama dalam strategi keamanan nasional," milik ke-sembilan negara tersebut, ujar Kile. Amerika contohnya baru saja meremajakan fasilitas produksi senjata nuklir yang dibuat tahun 1960an.


Cina Andalkan Nuklir buat Hadapi AS

Rusia juga telah mengembangkan sistem baru buat menggantikan sistem lama yang berasal dari era Uni Sovyet.

Adapun Cina ditaksir memiliki 260 hulu ledak nuklir, sedikit bertambah dibandingkan tahun lalu. SIPRI mengamati tren baru, di mana Cina belakangan rajin menyiagakan senjata nuklirnya buat menangkal ancaman oleh AS, ujar kile.

India saat ini memiliki 90 hingga 110 hulu ledak, dan Pakistan antara 100 sampai 120. Sementara persediaan nuklir Israel tidak banyak berubah dan tetap berada di kisaran 80 hulu ledak, tulis SIPRI. Terakhir Korea Utara yang pertamakali menggelar ujicoba nuklir 2006 silam diyakini memiliki 6 hingga 8 senjata nuklir.

rzn/hp (dpa,ap,rtr)