1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Republik Ceko Kirim Delegasinya ke Taiwan, Picu Amarah Cina

31 Agustus 2020

Cina sebut kunjungan 90 delegasi Republik Ceko ke Taiwan sebagai tindakan tercela yang akan merusak hubungan bilateral Ceko dan Cina. Ceko merupakan tujuan investasi keempat terbesar Taiwan di Eropa.

https://p.dw.com/p/3hmor
Presiden Milos Vystrcil bersama delegasi saat mengunjungi Taiwan
Foto: picture-alliance/NurPhoto/J. Amaral

Ketua Senat Republik Ceko, Milos Vystrcil, memimpin perjalanan 90 delegasi ke Taiwan pada Minggu (30/08), meskipun mendapat tentangan keras dari Cina. "Kunjungan itu pasti akan membuahkan hasil dan semakin memperdalam hubungan bilateral di berbagai bidang termasuk ekonomi dan perdagangan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou, kepada kantor berita dpa, Minggu (30/08).

Ini adalah delegasi Ceko terbesar yang pernah mengunjungi Taiwan sejak revolusi negara Eropa itu pada tahun 1989. Vystrcil mengatakan perjalanannya ke Taiwan juga merupakan langkah simbolis, untuk memenuhi warisan mendiang presiden Vaclav Havel, presiden pertama Republik Ceko yang berhasil menggulingkan komunisme di Cekoslovakia.

Wakil Ketua Senat Ceko, Jiri Ruzicka, dan ketua komite senat utama yang juga wali kota Praha, Zdenek Hrib, bersama dengan para pemimpin bisnis, pemimpin universitas, organisasi sipil, dan awak media, turut serta dalam perjalanan ke Taiwan.

Vystrcil akan menyampaikan pidato di parlemen Taiwan dan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dalam kunjungan selama lima hari tersebut. Taiwan menggambarkan kunjungan Ceko itu sebagai upaya untuk menghadapi "intimidasi dari Cina yang otoriter".

"Negara kami berbagi banyak nilai-nilai inti dan kami berharap dapat meningkatkan kerja sama di semua bidang," cuit Tsai di Twitter setelah para delegasi mendarat.

Republik Ceko tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi negara Eropa Tengah tersebut merupakan tujuan investasi terbesar keempat Taiwan di Eropa, setelah Jerman, Belanda, dan Inggris.

'Tindakan tercela'

Tetapi kunjungan Ceko ini menuai kecaman keras dari Cina. Taiwan telah memiliki pemerintahannya sendiri sejak 1949, tetapi Cina memandang Taiwan sebagai bagian wilayah mereka dan berjanji suatu hari akan merebutnya dengan paksa jika perlu.

Cina selalu bereaksi terhadap setiap adanya upaya pemerintah asing untuk mengakui atau melakukan hubungan resmi dengan Taipei, salah satunya seperti yang terjadi saat ini.

"Cina mengutuk tindakan tercela ini dan mendesak pihak Ceko untuk mematuhi prinsip satu Cina dan menangani masalah terkait Taiwan dengan cara yang bijaksana dan tepat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian.

Cina mengatakan anggota delegasi bertindak atas dasar ''kepentingan mereka sendiri.''

"Bersikeras pergi ke Taiwan untuk melakukan apa yang disebut 'kunjungan' dengan sengaja menghancurkan fondasi politik hubungan Cina-Ceko," tambah Lijian.

Hubungan bilateral antara Cina dan Republik Ceko diketahui sudah tak harmonis, setelah awal tahun ini kota Praha menandatangani perjanjian kemitraan dengan Taipei yang mendorong Shanghai memutuskan hubungan sebagai sister city.

Cina telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi terhadap Taiwan sejak Tsai berkuasa pada 2016. Tsai, yang memenangkan pemilihan kembali dengan telak pada Januari lalu, menilai Taiwan sebagai negara berdaulat dan telah berupaya untuk memperluas hubungan dengan negara-negara, khususnya dengan mereka yang berusaha untuk mendorong kembali pengaruh Cina yang tumbuh di luar negeri.

rap/pkp (AP/AFP/dpa)