1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Resolusi Baru Terhadap Iran Diragukan Efektif

10 Juni 2010

Dampak dari resolusi baru PBB terhadap Iran amat meragukan. Sulit menerapkan sanksi yang didukung secara luas oleh banyak negara.

https://p.dw.com/p/Nmxk
PBB tetapkan saknsi baru yang lebih tajam terhadap Iran berkaitan sengketa program atomnya.Foto: AP Graphics


Resolusi terbaru dari Dewan Keamanan PBB terhadap Iran menjadi tema komentar dalam harian-harian internasional.

Harian liberal kiri Spanyol El Pais dalam tajuknya berkomentar : Dalam waktu dekat akan terlihat, apakah resolusi PBB itu akan menimbulkan dampak yang relevan terhadap politik atom dari para Ayatullah di Teheran?. Mencuat keraguan, jika kita menarik penilaian dini, bahwa sasaran utamanya berupa pembatasan di sektor keuangan akan berhasil. Dalam tujuh tahun terakhir sengketa politik dengan Iran, terbukti para pimpinan di Teheran tidak hanya sekedar mampu menciptakan mekanisme yang menihilkan dampak dari sanksi di sektor keuangan. Rezim Theokratis di negara itu, juga selalu mampu memegang prakarsa dan menentukan irama perundingan dengan mitranya dari barat.

Harian ekonomi Inggris Financial Times berkomentar : Keputusan terbaru Dewan Keamanan PBB untuk mempertajam sanksi terhadap Iran, menunjukkan bahwa jeratan terhadap rezim di Teheran semakin dikencangkan. Akan tetapi tidak terlihat sedikitpun pertanda, bahwa permainan tarik ulur dalam sengketa program atom Iran, akan dapat mendekati sebuah pemecahan. Hal itu sebenarnya dapat terjadi, jika barat melakukan perundingan dengan Iran, untuk melegitimasi program atomnya. Dan jika barat tidak memprovokasi konflik militer yang melibatkan Iran dan Israel, yang akan memicu bencana bagi kawasan Timur Tengah dan dunia, maka wawasan untuk langkah kemajuan masih tetap ada.

Sementara harian independen Italia La Stampa lebih menyoroti sikap Turki dan Brazil yang menolak sanksi baru terhadap Iran dalam voting di Dewan Keamanan PBB. Turki mengkhawatirkan, sanksi baru Dewan Keamanan PBB terhadap Iran, akan merusak upaya diplomasi selama ini. Ankara juga mengajukan argumentasi, masih terdapat peluang bagi upaya mencari solusi damai dalam sengketa program atom Iran. Turki dan Brazil yang menggagas prakarsa untuk mencari solusi damai, mencemaskan tindakan baru itu justru akan meningkatkan eskalasi konfliknya. Masalahnya adalah, memahami langkah apa yang akan diambil dalam eskalasi situasi. Terutama yang kini membuat AS sakit kepala, adalah ketegangan hubungan terbaru antara Ankara dan Tel Aviv.

Terakhir harian Perancis Le Figaro berkomentar : Resolusi baru terhadap Iran itu menjadi menonjol, karena dua negara ambang industri terpenting Brazil dan Turki menolaknya. Dengan itu, kedua negara mengkonkritkan tuntutannya untuk reformasi pembagian kekuasaan di PBB, agar suara mereka juga didengar. Penolakan ini sebetulnya simbol dari tuntutan spektakuler bagi pembaruan PBB yang jauh melewati masalah konflik Iran. Selain juga menegaskan tuntutan Brasilia dan Ankara untuk melanjutkan upaya penengahannya. Terlepas dari itu, resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB, untuk pertama kalinya hendak menekan lebih jauh ekonomi Iran dan mengarahkannya pada isolasi diplomasi.

AS/AR/dpa/afpd