1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Restoran Kebun Vertikal di Berlin

27 September 2017

Di Restoran Good Bank di Berlin-Mitte selada untuk sajian makan, tumbuh di belakang meja saji. Dengan kebun vertikal, rimba beton urban bisa disulap jadi penyuplai pangan, langsung dari kebun ke piring.

https://p.dw.com/p/2km88
ilustrasi kebun vertikalFoto: DW

Restoran Kebun Vertikal di Berlin

Segar dan sehat. Selada yang disajikan di restoran "Good Bank". Tampilan restoran yang berlokasi di Berlin-Mitte ini, mengingatkan kita pada film fiksi ilmiah. Seladanya tumbuh dalam kebun vertikal, tepat di belakang meja saji.

Ema Paulin pengelola ,Restoran Good Bank menegatakan:"Banyak kebun urban dan proyek kebun vertikal, tapi orang awam jarang punya akses ke teknologinya. Inilah tantangan bagi Good Bank. Di sini kami punya modul kebun vertikal di restoran, yang jadi kontribusi efektif serta efisien bagi produksi sayuran, dan itu ada di depan mata pelanggan."

Tiga jenis sayuran ditanam di sini. Kebun vertikalnya dikembangkan startup "Infarm" dari Berlin. Sistem Hydroponic menyuplai tanaman dengan air, oksigen dan bahan makanan. Lampu LED khusus menggantikan cahaya matahari. Jadi selada di sini berada dalam kondisi konstan, dan berbeda dengan di kebun di luar.

Guy Galonska, pengelola Infarm Berlin memaparkan teknik kebun vertikal:  "Jika kita lihat dari sini: Tanaman mendapat oksigen dari atas. Dan dari bawah mendapat cairan makanan serta mineral yang diperlukan.

Sementara rekannya Erez Galonska menambahkan keuntungan kebun urban semacam itu: "Kita tak perlu lemari pendingin, traktor atau transportasi. Salada kami empat kali lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan. Salada yang ditanam di sini, produksi emisi CO2 lebih sedikit dari selada dari Supermarket."

Konsep hijau dan kontak konsumen

Di restoran Good Bank, setelah dipanen, tanaman baru kembali disemai. Perlu waktu 20 hingga 30 hari hingga tanaman baru siap panen. Lahan perkotaan yang terlantar, kini bisa dijadikan kebun vertikal. Inilah alasan utama pemilik membuka restorannya. Sama persis seperti fakta, bahwa pengunjung di sini, mendapat akses langsung ke bahan pangan yang dijajakan.

Pengelola restoran Good Bank, Leandro Vergani menjelaskan: "Dalam pertanian tradisional, tidak ada kontak dengan konsumen. Di sini kami punya peluang bagus, untuk menjalin kontak dengan konsumen."

Bahan lainnya, masih tetap harus dibeli dari luar. "Good Bank" yang dibuka beberapa bulan lalu, mendapat beragam tanggapan dari pelanggan.

"Saya tak bisa membayangkan, semua terus tumbuh di sini. Mungkin lebih pada tujuan promosi" , ujar seorang pelanggan. Seorang pengunjung lainnya bertanya :Apakah ini "Urban Gardening"? Saya tak tahu, tapi ini menarik." Ditimpali pengunjung berikutnya:
"Kalau selada dattang dari luar, dan saya tahu, bagi saya ini tetap bagus. Mungkin sama segarnya dan tak perlu tumbuh di tembok."

Apakah konsep restoran dengan urban farming ini bukan sekedar tren?, tapi benar-benar tuntutan konsumn, sang waktulah yang akan menguji dan membuktikan suksesnya.

(DWInovator)