1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tschien Wende

10 November 2009

20 tahun lalu, revolusi damai yang dikenal sebagai Revolusi Beludru di Cekoslowakia, telah memecah negara ini menjadi Ceko dan Slowakia dan juga mengakhiri kekuasaan komunis selama empat dasawarsa di Cekoslowakia.

https://p.dw.com/p/KSd4
Masa berdemonstrasi di sekitar Taman Wenceslav, Praha, menuntut demokrasi di CekoslowakiaFoto: AP

Dalam pelajaran di sekolah tema tersebut juga kurang mendapat tempat yang penting. Seperti yang diungkapkan Eliska, seorang murid sekolah menengah atas. "Dalam pelajaran sejarah kami baru sampai pada masa Perang Napoleon. Kami sama sekali belum sampai ke sejarah abad ke-20. Semua yang saya ketahui tentang kejadian tahun 1989 saya dapat dari orang tua dan nenek kakek saya. Terus terang pengetahuan saya tentang itu hanya garis besarnya."

Ketika 20 tahun lalu terjadi apa yang disebut Velvet Revolution atau Revolusi Beludru di Praha, Eliska belum lahir. Masalah komunisme baginya begitu asing, seperti semua tema bahasan dalam pelajaran sejarah yang baginya adalah kejadian masa lalu yang kurang dikenalnya. Di Ceko masalah ini tidak hanya terjadi pada Eliska, tapi juga pada banyak murid lainnya. Suatu masalah besar, demikian dikatakan Jiri Posselt, guru di Kutna Hora, sebuah kota di daerah Bohemia Tengah, Ceko.

Secara garis besar murid-murid sekolah di Ceko tahu apa yang terjadi 20 tahun lalu di jalan-jalan kota Praha. Tapi jika ditanya secara rinci, mereka kurang mengtahuinya secara pasti. Seperti yang dikatakan seorang murid kelas 12, "Saya tahu bagaimana para mahasiswa dibubarkan oleh polisi saat demonstrasi di Praha. Dan kemudian para tentara dari negara-negara eks Pakta Warsawa menarik tentaranya dari negara kami.“

Dan seorang murid lainnya menambahkan, “Saya melihat di televisi, bagaimana dulu orang-orang berpidato di atas Wenceslas Square. Pidato yang disampaikan dari balkon dan seluruh tempat itu dipadati orang. Seluruh tokoh yang kala itu dikenal sebagai oportunis, Vaclav Havel dan semua tokoh lainnya."

Para pembangkang dipandang sebagai oportunis. Para murid menarik kesimpulan sendiri tentang apa yang terjadi pada saat Revolusi Beludru tahun 1989, jika mereka tidak memperoleh latar belakang pengetahuan sebenarnya. Untuk membahas sejarah seluruh abad ke-20, kurikulum pelajaran Ceko hanya memiliki waktu setengah tahun. Tidak banyak waktu yang tersedia untuk menerangkan masa komunisme.

Kebebasan yang diperjuangkan generasi orang tuanya 20 tahun lalu, bagi para murid dewasa ini sudah menjadi hal biasa. Siapa yang menempuh ujiannya di Kutna Hora, selama menjalani pendidikan di sekolah itu paling sedikit pernah satu kali mengikuti program pertukaran pelajar. Pengalaman tinggal di luar negeri sudah menjadi bagian kurikulum. Kini harus diupayakan agar generasi pasca Revolusi Beludru juga menghargai kebebasan ini dan tidak menganggapnya sebagai hal yang sudah wajar.

Bagi Jiri Posselt, guru di Kutna Hora bayangan terburuk baginya adalah jika suatu hari masa lalu hanya tinggal dianggap seperti layaknya sebuah teori.

Kilian Kirchgessner/Dyan Kostermans

Editor: Yuniman Farid